Menu
in ,

Indonesia dan Rusia Kerja Sama Pengembangan EBT

Indonesia dan Rusia Kerja Sama Pengembangan EBT

FOTO: IST

Pajak.com, JakartaIndonesia dan Rusia menyepakati kerja sama pengembangan energi baru dan tebarukan (EBT). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kerja sama bilateral ini menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan investasi dalam pengurangan emisi karbon di Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia menargetkan penurunan emisi pada tahun 2030 sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional. Target itu sesuai dengan nationally determined contributions (NDC).

“Indonesia dan Rusia sepakat untuk mendorong kerja sama dalam hal pengembangan EBT, khususnya energi hidro dan hidrogen. Rencana itu dapat menjadi kelanjutan kerja sama investasi yang saat ini sedang berjalan, seperti pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur dan Blok Natuna. Selain itu juga pembangunan floating power plant (pembangkit listrik terapung) sebagai langkah bersama dalam pengurangan emisi karbon,” kata Airlangga dalam konferensi pers usai pertemuan dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva, yang disiarkan secara virtual, pada (24/12).

Ia mengungkap, Rusia tercatat menempati peringkat ke-37 negara investor di Indonesia dengan total investasi per kuartal-III 2021 mencapai 9,2 juta dollar AS dalam 280 proyek.

“Jumlah itu dapat terus meningkat melalui penguatan kerja sama kedua negara. Masih terdapat banyak potensi kerja sama perdagangan dan investasi yang dapat dijajaki dan dieksplorasi lebih lanjut oleh kedua negara,” kata Airlangga.

Selain itu, sejumlah isu dan potensi kerja sama strategis yang dibahas Airlangga dan Lyudmila, antara lain terkait industri kedirgantaraan dan antariksa, energi, infrastruktur transportasi dan perkeretaapian, industri perkapalan, produk peternakan, serta platform ekonomi digital.

Kemudian, telah dibahas pula beberapa isu kerja sama strategis lainnya, yakni mengenai rencana penyelenggaraan sidang komisi bersama (SKB) di bidang perdagangan, ekonomi dan teknik ke-13, Indonesia-Rusia back to back dengan rencana pameran industri INNOPROM: Industrial Exposition dan Business Dialogue yang pertama kalinya akan diselenggarakan di Jakarta pada 10—12 Maret 2022.

“Dua kegiatan ini akan memainkan peran penting sebagai platform of collaboration dalam upaya meningkatkan hubungan dan kerja sama konkret di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan industri antara Indonesia dengan Rusia, terlebih kegiatan akan berlangsung di masa Presidensi Indonesia di G20. Dalam melaksanakan peran sebagai Presidensi G20, Indonesia akan melakukan koordinasi kebijakan global yang berkontribusi terhadap tata kelola dunia yang lebih seimbang, membuat G20 lebih adaptif terhadap krisis, dan memperjuangkan kepentingan nasional di forum global,” jelas Airlangga.

Selain menghadirkan pelaku industri dari kedua negara, pameran direncanakan akan menghadirkan para pelaku usaha dan industri dari Kawasan Eurasia, Asia Tengah, serta Asia Tenggara.

“Secara khusus, Indonesia dan Rusia juga telah membahas upaya dalam penanganan pandemi Covid-19, dimana pemerintah Rusia menyatakan kesiapannya untuk mendorong kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 di tanah air, seperti vaksin Sputnik-V dan obat-obatan therapeutic lainnya,” kata Airlangga.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version