Menu
in ,

DBS Luncurkan Kartu Kredit Digital untuk Generasi Milenial

Pajak.com, Jakarta – Di era digital ini, perbankan berlomba-lomba untuk mengeluarkan inovasi berupa produk maupun layanan digital agar semakin mempermudah nasabahnya. Terbaru, PT Bank DBS Indonesia meluncurkan kartu kredit digital pertama di Indonesia, ditargetkan untuk menyasar “kaum rebahan” atau generasi milenial yang sebagian besar transaksinya dilakukan melalui gawai.

Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengungkapkan, terdapat kesenjangan antara layanan kartu kredit yang tersedia dengan gaya hidup masyarakat saat ini—terutama milenial. Padahal, saat ini tren pergeseran transaksi luring menuju daring di masyarakat kian meningkat. Jarak ini mengakibatkan pertumbuhan kartu kredit yang relatif stagnan, tetapi di sisi lain menyisakan potensi yang besar.

“Artinya, appetite untuk mengadopsi solusi digital masih sangat positif dan ini bisa dilihat dari jumlah transaksi e-commerce yang juga mengalami peningkatan signifikan baik secara industri maupun dari kita,” kata Rudy saat konferensi pers Peluncuran Kartu Kredit Digital digibank secara virtual, dikutip Sabtu (18/9).

Ia pun menambahkan, sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif (purpose-driven bank) sekaligus komitmen untuk menghadirkan solusi berkelanjutan, pihaknya meyakini peluncuran Kartu Kredit Digital digibank merupakan jawaban yang dapat memfasilitasi kebutuhan nasabah secara digital.

“Ini merupakan wujud nyata kami dalam menghadirkan solusi keuangan yang andal dan berkesinambungan sesuai dengan salah satu misi kami dalam mengurangi penggunaan kertas dan menurunkan emisi karbon. Sekaligus, memfasilitasi kebutuhan nasabah secara digital,” imbuhnya.

Kartu Kredit Digital digibank ini pun digadang-gadang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan kartu kredit konvensional. Head of Card Business PT Bank DBS Indonesia Ari Lastina menjelaskan, kartu kredit konvensional membutuhkan waktu 3-5 hari untuk proses persetujuan pengajuan kartu kredit beserta limitnya, tetapi melalui kartu kredit digital ini cukup dengan 60 detik.

Tentunya, dengan approval yang seluruhnya dilakukan by sistem dan waktu super singkat ini, kaum milenial bisa langsung melakukan aktivitas lain atau bahkan bertransaksi secara daring menggunakan kartu kredit digital ini.

“Temuan Saylent pada 2019 menekankan bahwa milenial menghargai penghematan waktu, kenyamanan, dan pengalaman di atas segalanya. Dengan kartu kredit digital ini, nasabah pun tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan kepastian dan kartu digital bisa langsung digunakan untuk transaksi online, setelah melakukan verifikasi biometrik. Sambil menunggu kartu fisiknya dikirim oleh bank,” jelasnya.

Terkait seberapa besar potensi pengajuan kartu kredit digital yang disetujui, Ari mengatakan bahwa proses assessment masih dijalankan secara prudent (hati-hati), mengingat kondisi perekonomian Indonesia masih terdampak pandemi.

“Akan tetapi, kami optimistis menargetkan pertumbuhan portofolio kartu kredit digital dalam lima tahun ke depan berkisar antara 50-60 persen dari tahun ke tahun,” ucap Ari.

Ia pun berpesan kepada nasabah agar memastikan data diri yang dimasukkan pada formulir telah sesuai, dan diisi dengan data yang sebenarnya untuk memudahkan proses approval kartu kredit ini.

Keunggulan lainnya, lanjut Ari, nasabah juga bisa mengendalikan keuangan seperti mengatur limit kartu kredit, cicilan dengan berbagai pilihan tenor sesuai kebutuhan, memantau informasi transaksi dan cicilan, hingga mengatur pembayaran tagihan rutin secara otomatis. Pasalnya, fitur-fitur itu telah tersedia pada aplikasi digibank by DBS yang dapat diakses 24 jam setiap hari.

Menurutnya, hal ini menjawab aspirasi generasi milenial sesuai riset digibank Usability Test Finding 2019, di mana mereka menginginkan adanya kontrol terhadap pengeluaran, serta pengaturan cash flow yang baik agar dapat membayar tagihan dan cicilan tepat waktu.

“Di sisi lain, akses 24 jam setiap hari ini juga memudahkan nasabah dalam melakukan penukaran reward points, mencairkan dana dari sisa limit kartu kredit, membuat dan mengaktifkan pin kartu kredit fisik, menambahkan limit kartu kredit, serta membarui data nasabah,” tambahnya.

Ari pun mengklaim, Bank DBS selalu menerapkan security best practices, baik terhadap proses maupun teknologi seperti penerapan Two Factor Authentication (2FA), untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi nasabah.

“Dengan aplikasi online ini, nasabah memiliki kontrol untuk menjaga keamanan data nasabah sendiri karena semua diselesaikan oleh nasabah. Kami juga mendapatkan penghargaan Safest Bank in Asia dari Global Finance selama 12 tahun berturut-turut sejak 2009-2020. Hal ini adalah tanda kekuatan dan ketahanan Bank DBS, dan hasil dari kehadiran kami yang kuat di pasar-pasar utama di mana Bank DBS beroperasi,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version