BYD Bakal Kucurkan Investasi di Indonesia Rp 11,7 Triliun untuk Produksi Kendaraan Listrik
Pajak.com, Jakarta – Perusahaan otomotif asal Tiongkok, BYD, berencana kucurkan investasi sebesar Rp 11,7 triliun untuk membangun fasilitas produksi kendaraan listrik di Indonesia. Investasi besar ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik (electric vehicle atau EV) di tingkat regional dan global.
Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan sinergi antara industri perakitan kendaraan dan penyedia komponen lokal.
“Kami berharap, kolaborasi ini dapat menjembatani industri perakitan untuk menemukan supplier dalam negeri dan menjadikan industri komponen Indonesia masuk dalam rantai pasok global,” kata Putu dikutip Pajak.com pada Jumat (18/10).
BYD, yang telah lama dikenal sebagai salah satu produsen kendaraan listrik terkemuka dunia, melihat Indonesia sebagai pasar potensial sekaligus pusat produksi di kawasan Asia Pasifik. Putu mengungkapkan bahwa fasilitas produksi yang direncanakan BYD akan mampu memproduksi hingga 150 ribu unit kendaraan listrik per tahun.
“Investasi ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan BYD terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan regional dan global,” ujarnya.
BYD melalui PT BYD Motor Indonesia sudah mulai memasarkan produk kendaraan listriknya di Indonesia sejak Juni 2024. Respon dari masyarakat sangat positif, terlihat dari penjualan yang mencapai dua ribu unit pada September 2024. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa model kendaraan listrik yang ditawarkan oleh BYD sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.
Putu berharap bahwa investasi ini juga akan membawa manfaat besar bagi industri komponen dalam negeri, terutama melalui transfer teknologi. “Transfer teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan industri komponen nasional, sehingga dapat naik kelas dan berdaya saing di Global Value Chain (GVC),” tambahnya.
Selain mendirikan pabrik, BYD juga berencana untuk memperluas bisnisnya di Indonesia dengan menjadikannya sebagai kantor pusat regional di Asia Pasifik. Direktur Departemen Administrasi BYD Andy Lin, menjelaskan bahwa Indonesia akan memainkan peran strategis dalam pengembangan global perusahaan. “Kami berencana menjadikan Indonesia sebagai kantor pusat regional di Asia Pasifik, dengan fasilitas untuk penelitian dan pengembangan, produksi, penjualan, purna jual, serta pelatihan,” kata Andy.
Di masa depan, BYD akan terus meluncurkan lebih banyak model kendaraan listrik (EV) di Indonesia, termasuk model plug-in hybrid (PHEV). Dengan teknologi yang unggul dan kemampuan manufaktur otomotif Indonesia, BYD optimis dapat mendukung transformasi industri otomotif Indonesia menuju era kendaraan listrik yang berkelanjutan.
Comments