Menu
in ,

Bursa Efek Indonesia: Transaksi Harian Turun

Bursa Efek Indonesia: Transaksi Harian Turun

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – Selama sepekan (8–12 Maret 2021), pasar modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan yang variatif. Terjadi peningkatan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 1,59 persen pada level 6.358,209 dari posisi 6.258,749 pada penutupan pekan lalu. Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mengatakan, peningkatan terjadi pada kapitalisasi pasar pada minggu ini, yaitu 1,17 persen atau sebesar Rp 7.438,523 triliun dari Rp 7.352,213 triliun pada pekan sebelumnya. Namun, untuk rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan sebesar 18,60 persen menjadi 17,921 miliar saham dari 22,015 miliar saham pada minggu lalu.

Rata-rata frekuensi harian turut berubah 14,11 persen menjadi 1.209.323 kali transaksi, sementara minggu lalu 1.408.070 kali transaksi. “Rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan 15,94 persen menjadi Rp 11,950 triliun dari Rp 14,216 triliun pada pekan sebelumnya,” jelas Aulia, pada Sabtu pagi (13/3). Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 456,76 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp12,796 triliun.

Pada pekan ini, PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) mulai dicatatkan di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin (8/3). Sebagai informasi, UNIQ bergerak pada sektor energi dengan subsektor minyak, gas, dan batu bara. Kemudian, pada Rabu (10/3), saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) resmi tercatat di papan pengembangan BEI. Perusahaan ini bergerak di subsektor basic materials sekaligus masuk ke dalam industri construction materials.

Selanjutnya, terbit obligasi berkelanjutan II Pupuk Indonesia tahap II tahun 2021, pada Jumat (12/3). Obligasi yang diterbitkan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) ini mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp 2,75 triliun. Hasil pemeringkatan obligasi ini adalah AAA (idn) (triple A) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Bank Mega Tbk dipilih sebagai wali amanatnya.

Dengan demikian, Aulia menyebutkan, total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun 2021 adalah 14 emisi dari 12 emiten, yakni senilai Rp 14,60 triliun. “Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 475 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 428,89 triliun dan 47,5 juta dollar AS yang diterbitkan oleh 130 emiten,” jelasnya.

Selain itu, Bursa Efek Indonesia mencatat, Surat Berharga Negara (SBN) berjumlah 140 seri dengan nilai nominal Rp 4.086,89 triliun dan 400 juta dollar AS. Sementara, Efek Beragun Aset (EBA) tercatat Rp 7,25 triliun dari 11 emisi.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version