in ,

BEI: Pasar Modal Indonesia Berada di Zona Merah

Menurut Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono Widodo, lesunya pasar modal Indonesia ditenggarai disebabkan oleh kebijakan investor institusi besar, seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Dana Pensiun, dan lain-lain. Mereka mengurangi portofolio investasi di saham. Pada waktu yang sama, investor asing juga melakukan hal yang serupa.

Ia sepakat dengan isu yang mencuat, bahwa para investor beralih ke investasi lain, seperti cryptocurrency (bitcoin, ethereum, ripple, degocoin, dan sebagainya).

“Tapi yang terakhir ini belum ada data konkritnya. Tetapi sebetulnya periode ini ekonomi mulai bergerak positif. Pada sisi lain menjadikan investor ritel kembali ke sektor riil. Lihat PMI (purchasing managers index) yang naik terus dan data perdagangan yg menunjukkan kenaikan tajam barang impor,” kata Laksono.

Baca Juga  Moody’s: Indonesia Negara Layak Tujuan Investasi

Kepada Pajak.comInvestment Information Head Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengungkapkan, pelemahan nilai transaksi bursa saham pada bulan April atau Ramadan sudah diprediksi di awal bulan. Proyeksi ini berangkat dari penurunan nilai transaksi yang terjadi pada bulan bulan sebelumnya (Januari-Maret). Januari turun Rp 20 triliun per hari, Februari Rp 15 triliun, dan Maret merosot Rp 10 triliun.

“April ada kemungkinan turun tipis menjadi sekitar Rp 9 triliun per hari, faktor puasa juga biasanya akan membuat nilai transaksi harian lebih lesu,” kata Roger, melalui pesan singkat (24/4).

Ditulis oleh

Baca Juga  Sisakan THR untuk Investasi, Ini Keuntungan Deposito Syariah

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *