in ,

3 Perusahaan Eropa Bangun Baterai Mobil Listrik di Indonesia

3 Perusahaan Eropa Bangun Baterai Mobil Listrik
FOTO: Humas BKPM/Kementerian Investasi

3 Perusahaan Eropa Bangun Baterai Mobil Listrik di Indonesia

Pajak.com, Jerman – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan 3 pemimpin perusahaan Eropa di Hotel Kastens Luisenhoff, Hannover, Jerman. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, 3 perusahaan itu adalah Badische Anilin- und Soda-Fabrik (BASF), Eramet, dan Volkswagen melalui PowerCo. 3 perusahaan Eropa tersebut telah berkomitmen untuk berinvestasi bangun baterai mobil listrik di Indonesia.

“BASF menyampaikan secara langsung minat investasinya kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk melakukan investasi di Maluku Utara dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil yang kurang lebih investasinya sekitar 2,6 miliar dollar AS,” ungkap Bahlil dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (18/4).

Nantinya, BASF juga akan bekerja sama dengan perusahaan Prancis, Eramet, untuk menciptakan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Investasi ini menerapkan praktik usaha yang memerhatikan environment, social, and government (ESG) di lingkungan dan menggunakan energi hijau. Dengan demikian, investasi yang dilakukan oleh perusahaan asing tersebut tetap senada dengan visi dan misi Jokowi, yaitu membangun hilirisasi industri serta ekonomi hijau.

Baca Juga  Sri Mulyani Apresiasi Komitmen Investasi IFC 9,6 Miliar dollar AS

“Proses pembangunannya akan mulai dilakukan di akhir tahun 2023. Keduanya akan membangun proyek Sonic Bay di Kawasan Industri Teluk Weda, Maluku Utara, yang merupakan pabrik pemurnian nikel/kobalt HPAL (high pressure acid leach) yang menghasilkan MHP (mixed hydroxide precipitates),” jelas Bahlil.

Sejatinya, sebelum komitmen itu disepakati, Bahlil dan jajarannya telah melakukan pertemuan dengan BASF untuk mendiskusikan rencana investasi. Pertemuan dilakukan di acara World Economic Forum (WEF) Davos 2023 pada Januari 2023 lalu.

“BASF telah menyampaikan minatnya memproduksi MHP menjadi prekursor baterai listrik, dengan kapasitas produksi sebesar 67 ribu ton nikel/tahun dan 7,5 ribu ton kobalt/tahun,” ungkapnya.

Sementara, perusahaan Volkswagen melalui PowerCo juga bakal membangun ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia yang bekerja sama dengan sejumlah perusahaan termasuk perusahaan nasional.

Baca Juga  Moody’s: Indonesia Negara Layak Tujuan Investasi

“Hal tersebut merupakan momentum yang tepat untuk menunjukkan bahwa Indonesia secara terbuka memberikan peluang investasi kepada perusahaan di seluruh dunia. Ini sebagai bentuk investasi yang inklusif dan sekaligus untuk menganulir cara pikir orang bahwa seolah-olah pengelolaan tambang kita di Indonesia tidak memerhatikan kaidah-kaidah yang ada pada standar internasional,” jelas Bahlil.

Sebagai informasi, selama periode 2018-2022, Jerman menempati posisi ke-16 negara yang terbesar berinvestasi di Indonesia. Adapun total nilai investasinya mencapai sebesar 991 juta dollar AS. Berdasarkan bidang usaha, investasi Jerman paling tinggi bergerak pada sektor industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam. Investasi terbesar negara Jerman berada di Pulau Jawa dengan porsi senilai 499,8 juta dollar AS.

Baca Juga  Uang THR Buat Investasi? Kenali Instrumen Reksa Dana Terbuka

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *