Menu
in ,

WIKA Cetak Laba Bersih Rp 105,11 Miliar

PT Wijaya Karya Cetak Laba Bersih Rp 105,11 Miliar pada Kuartal I-2021

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau (WIKA) menorehkan laba bersih sebesar Rp 105,11 miliar, yang didukung dari penjualan sebesar Rp 3,92 triliun pada kuartal I-2021.

Direktur Utama PT Wijaya Karya Agung Budi Waskito menuturkan, perseroan terus berupaya meneruskan tren kinerja positif pada tahun 2021. Hingga April, WIKA telah memiliki kontrak baru sebesar Rp 5,54 triliun, sehingga menambah order book menjadi Rp 77,13 triliun.

Kontrak baru itu terbesar berasal dari sektor infrastruktur, diantaranya proyek pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur; pembangunan infrastruktur kawasan mandalika; serta rumah dinas TNI Angkatan Darat di 35 titik seluruh Indonesia. Selanjutnya, kontrak baru turut disumbang oleh sektor industri, energi dan industrial plant, serta properti. WIKA akan memastikan holding hotel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa terlaksana.

Menurut Agung, kontrak itu menjadi bekal perusahaan untuk menjaga aktivitas produksi WIKA ke depan. Manajemen juga telah merumuskan sejumlah strategi untuk menjaga keberlanjutan usaha perseroan.

“Kami percaya bahwa kunci untuk menjaga perusahaan tetap berada pada posisi positif adalah dengan memastikan kondisi kesehatan setiap karyawannya agar tetap produktif. Perusahaan juga fokus pada kondisi likuiditas keuangan melalui monitoring cash flow secara berkala dan penerapan efisiensi di semua lini,” kata Agung Budi Waskito melalui keterangan tertulis yang diterima Pajak.compada Minggu (30/5).

Selain itu, perseroan rencananya melakukan pula divestasi prima terminal petikemas pada tahun 2021. “Memang kita punya rencana divestasi dengan nilai sekitar Rp 174 miliar. Memang nilainya tidak terlalu besar karena dari segi keuangan udah cukup baik, kita divestasi yang minor-minor saja,” kata Agung.

Dengan aneka strategi dan rencana itu, WIKA berharap mampu menjadi perusahaan konstruksi terdepan yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur pada era kenormalan baru.

Seperti diketahui, WIKA mengalami keterpurukan saat pandemi tahun lalu. Laba perseroan tahun 2020 anjlok hingga 88 persen menjadi Rp 322,34 miliar. Sementara penjualan perseroan juga turun 39 persen menjadi Rp 16,54 triliun.

“Pandemi berdampak pada penjualan dan pendapatan kita sehingga memang yang kita harapkan setelah ada new normal mempersiapkan yang akan datang, terutama terkait operasional digitalisasi dan lainnya untuk hadapi pandemi,” kata Agung.

Ia mengatakan, tahun 2021 WIKA memasang target pendapatan tembus Rp 27 triliun. Sementara target laba bersih perseroan diharapkan bisa mencapai Rp 1,05 triliun

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version