Menu
in ,

Telkomsel Bakal Investasi ke Gojek Rp 4,3 Triliun

Telkomsel Bakal Investasi ke Gojek Rp 4,3 Triliunun

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta –  PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang merupakan anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia Tbk berkomitmen untuk kembali menanamkan modal ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) senilai 300 juta dollar AS atau setara dengan Rp 4,35 triliun (asumsi kurs Rp 14.500/dollar AS).

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, perusahaan bahkan masih memiliki opsi untuk menambah investasinya hingga 450 juta dollar AS dalam waktu satu tahun. Sebelumnya, investasi pertama Telkomsel dilakukan pada November 2020 dengan nilai injeksi modal sebesar 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,2 triliun.

“Kami sedang bekerja untuk mempertimbangkan apakah akan menggunakan opsi 300 juta dollar AS itu atau lebih, setelah melihat hasil positif dari kolaborasi yang telah dilakukan kedua perusahaan bersama sejak awal 2021,” kata Setyanto, pada (23/4).

Setelah investasi pertama dari Telkomsel tahun lalu, kedua perusahaan ini telah melakukan integrasi layanan customer centric yang berfokus mendorong penguatan ekosistem digital di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) atau bisnis informal.

Kerja sama itu merupakan lanjutan dari kolaborasi Gojek dan Telkomsel yang menawarkan paket data terjangkau kepada mitra driver Gojek sejak 2018. Pengguna Gojek dan Telkomsel memperoleh manfaat dan kenyamanan lebih, seperti produk baru yang dikembangkan bersama; program inovatif yang dapat memberikan penghematan biaya, seperti promosi bersama, bundling produk.

Selain itu, kemungkinan keputusan Telkomsel berinvestasi didorong oleh kabar yang beredar soal rencana merger Gojek dan Tokopedia untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Riset Bahana Sekuritas menyebutkan, jika nantinya Gojek dan Tokopedia mencatatkan sahamnya di dalam negeri, potensinya bisa menyamai dengan kinerja Telkom Indonesia di BEI. Namun, tetap tergantung seberapa besar free float (saham beredar) yang nantinya akan dilepas.

“Bobot perusahaan Gojek dan Tokopedia ini bisa mencapai kisaran 4-9 persen pada indeks harga saham gabungan (IHSG), LQ45 hingga indeks MSCI Indonesia. Semakin mendekati potensi IPO (initial public offering) perusahaan hasil merger Gojek-Tokopedia, di dalam negeri, hal ini bisa menjadi dorongan positif bagi pasar, meski mungkin tidak pada awalnya untuk saham-saham incumbent utama,” tulis Analis Bahana Sekuritas Hadi Soegiarto.

Rencananya, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia akan menggunakan nama GoTo. Sebesar 58 persen saham GoTo akan dimiliki Gojek dan 42 persen oleh Tokopedia. Perusahaan baru ini akan memiliki tiga unit bisnis yakni, layanan transportasi on-line Gojek; layanan e-commerce Tokopedia; layanan pembayaran dan keuangan melalui GoPay.

Jika memang demikian, investasi Telkomsel di Gojek akan berpotensi besar menjadikan perusahaan telekomunikasi itu menjadi salah satu dari delapan investor terbesar bersama dengan Google Alphabet, Alibaba, dan Softbank.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version