Siap-Siap! Pemerintah Bakal Gelontorkan 6 Insentif Ekonomi Kuartal II-2025 untuk Genjot Konsumsi Domestik
Pajak.com, Jakarta – Pemerintah akan segera gelontorkan enam paket insentif ekonomi untuk kuartal II-2025 demi menggenjot daya beli masyarakat, sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (23/5/25), diputuskan bahwa stimulus ini akan difokuskan pada peningkatan konsumsi domestik selama periode libur sekolah pada Juni–Juli 2025.
“Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-2. Jadi momentum ini kita manfaatkan untuk membuat beberapa program. Nah, ini beberapa program yang disiapkan tentunya untuk mendorong pertumbuhan melalui apa yang bisa ditingkatkan melalui konsumsi,” ujar Airlangga, dikutip Pajak.com pada Senin (26/5/25).
Pemerintah menyadari bahwa kuartal ke-2 merupakan masa transisi pasca hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru. Tanpa intervensi, konsumsi masyarakat berpotensi melambat. Oleh sebab itu, pemberian stimulus diarahkan untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi tetap berada di kisaran 5 persen.
Stimulus ini juga akan bertepatan dengan pencairan gaji ke-13, yang dianggap sebagai momentum krusial dalam mendorong aktivitas belanja masyarakat. Enam paket stimulus yang dirancang secara menyeluruh akan menyasar berbagai aspek kehidupan masyarakat, dari transportasi hingga subsidi untuk pekerja dan rumah tangga.
Enam Stimulus Prioritas, Bakal Jangkau Jutaan Warga
Paket pertama mencakup potongan harga tiket kereta api, pesawat, dan angkutan laut selama libur sekolah. Pemerintah ingin mendorong mobilitas masyarakat sekaligus menstimulasi sektor transportasi yang terdampak sejak pandemi.
Paket kedua adalah diskon tarif tol bagi sekitar 110 juta pengguna kendaraan pribadi. Program ini akan diberlakukan sepanjang Juni dan Juli 2025, mendukung peningkatan aktivitas mudik lokal dan wisata domestik.
Stimulus ketiga diberikan dalam bentuk diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik hingga 1.300 VA. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban rumah tangga di tengah peningkatan konsumsi listrik saat musim liburan.
Paket keempat adalah perluasan bantuan sosial, yaitu kartu sembako dan bantuan pangan, yang menyasar 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat. Pendistribusian akan difokuskan pada periode Juni-Juli guna mendukung pemenuhan kebutuhan pokok.
Paket kelima berbentuk Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi para pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta, termasuk guru honorer. Tujuannya adalah menjaga daya beli kelompok berpendapatan rendah dan mengurangi tekanan biaya hidup.
Stimulus keenam menyasar sektor padat karya melalui perpanjangan program diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), sebagai bentuk insentif agar pelaku usaha dapat mempertahankan tenaga kerja sekaligus mendorong produktivitas.
Seluruh stimulus ini ditargetkan akan diluncurkan secara resmi pada 5 Juni 2025. Pemerintah pusat juga mendorong pemerintah daerah untuk aktif menggelar berbagai event pariwisata dan hiburan lokal yang bisa memperkuat efek domino dari paket stimulus tersebut. Libur sekolah menjadi momentum strategis untuk menciptakan pergerakan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia.
“Sinergi antar kementerian/lembaga harus terus diperkuat agar program-program stimulus tersebut bisa terlaksana tepat waktu dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” pungkas Airlangga.
Comments