Menu
in ,

Sea Group Luncurkan Wadah Pelatihan Talenta Digital

Pajak.com, Jakarta – Sea Limited (Sea Group), induk Shopee dan Garena, meluncurkan wadah pelatihan bernama Sea Labs Indonesia, di Pacific Century Place Office Tower, (1/3). Program ini ditargetkan mampu mencetak 1.000 talenta digital di tanah air pada tahun 2023, terutama keahlian sebagai engineer dan product manager. Peluncuran Sea Labs Indonesia juga dihadiri pula oleh Presiden Joko Widodo. Sea Chairman and Group CEO Forrest Li memperkenalkan, Sea Labs Indonesia didirikan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mengembangkan talenta digital di Indonesia.

“Kami berharap bisa mengumpulkan talenta digital untuk mendukung ekonomi digital Indonesia di masa yang akan datang. Sea Labs Indonesia akan melibatkan guru dan mentor kelas dunia yang berpengalaman dalam program ini,” kata Li.

Secara teknis, peserta talenta digital akan mendapatkan manfaat dari kurikulum dari para mentor. Kemudian, mereka juga berkesempatan untuk menerapkan pengetahuan secara langsung dalam menjawab masalah bisnis.

“Talenta digital baru akan menerima program pelatihan terstruktur selama enam bulan, yang mencakup dasar-dasar teknologi dan ilmu teknik. Selain itu, ada praktik teknik terapan di seluruh penerapan teknologi umum dan berbagai alat di pusat pengembangan,’ ujar Li.

Peserta yang sudah mapan akan menjalani pelatihan di Sea Group melalui berbagai proyek yang berfokus pada kerja tim. Hal ini untuk melatih kecakapan kolaborasi bersama tim bisnis sembari mendapat pengetahuan langsung dari para engineer profesional.

“Di samping itu, program Sea Labs Indonesia juga memberikan kesempatan berkarier di berbagai lini bisnis di Sea Group. Namun, kami meluncurkan ini bukan untuk bisnis semata, melainkan mengembangkan ekosistem digital Indonesia di masa depan,” jelas Li.

Presiden Jokowi menyambut baik program Sea Labs Indonesia ini. Ia mengatakan, kemampuan sumber daya manusia (SDM) sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital Indonesia yang besar. Pemerintah memperkirakan, nilai transaksi ekonomi digital tumbuh menjadi Rp 4.531 triliun pada 2030.

“Saya tidak ingin Indonesia hanya jadi pasar saja. Indonesia harus jadi pemain. Namun, Indonesia masih mengalami defisit talenta digital,” kata Jokowi.

Ia mengutip data dari McKinsey dan Bank Dunia yang memperkirakan, bahwa Indonesia kekurangan sembilan juta pekerja digital hingga 2030. Artinya, ada kebutuhan 600 ribu pegiat digital per tahun. Sementara menurut Riset Amazon Web Services (AWS) dan AlphaBeta, hanya 19 persen dari seluruh angkatan kerja di Indonesia yang mempunyai keahlian di bidang digital. Padahal, Indonesia butuh 110 juta talenta digital baru untuk mendukung ekonomi pada 2025.

Untuk itu, secara khusus, Presiden Jokowi meminta talenta digital Indonesia yang bekerja di perusahaan teknologi di luar negeri segera pulang. Permintaan itu secara langsung ia sampaikan kepada empat anak bangsa yang masih bekerja di Grab, Asana, dan Google.

“Banyak talenta digital asal Indonesia yang bekerja di luar negeri, ahli di bidang kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), komputasi awan (cloud), digital design, digital marketing, hingga blockchain. Harapan saya, pulang semua saja ke Indonesia. Saya juga sudah sampaikan berkali-kali bahwa Indonesia punya potensi besar di ekonomi digital. Maka talenta digital di luar negeri diundang kembali ke tanah air,” ungkap Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Analytics, Platform, and Regional Grab Singapura Ainun Najib mengungkap, terdapat dua alasan generasi muda memilih bekerja di luar negeri. Pertama, peluang karier yang lebih tinggi. Kedua, stabilitas.

“Kalau saya pribadi, stabilitas. Karena pendidikan anak-anak. Selain itu, akses kesehatan. Meski begitu, kami tetap berkontribusi memberikan inspirasi atau menjadi benchmark. Kemudian memberikan saran dari jauh dan eksekusi melalui insiatif-insiatif,” ungkap Ainun.

Sekilas informasi, Ainun merupakan salah satu penggagas situs KawalPemilu.org untuk mengawal rekapitulasi suara saat Pemilu 2014. Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) ini juga salah satu inisiator website kawalcovid19.id, yakni laman independen yang menyediakan data COVID-19 di Indonesia.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version