in ,

Realisasi PNBP Tembus Rp 522,4 Triliun, Lampaui Target APBN 2024

Realisasi PNBP Rp 522
FOTO: IST

Realisasi PNBP Tembus Rp 522,4 Triliun, Lampaui Target APBN 2024

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 30 November 2024 mencatatkan capaian gemilang yakni mencapai Rp 522,4 triliun, atau 106,2 persen dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

“Mengenai PNBP dari sisi target on track, maka sudah ada beberapa yang sudah memenuhi target. Namun kalau kita lihat dibandingkan tahun lalu lebih rendah,” kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu dalam konferensi pers, dikutip Pajak.com pada Kamis (12/12).

Capaian ini utamanya disumbang oleh peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU). Meskipun terdapat beberapa kontraksi di sektor tertentu, kinerja sektor pendukung tetap menunjukkan perkembangan positif.

Baca Juga  Anak Buah Sri Mulyani Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya, Misbakhun: Ini Pembelajaran!

Kontribusi dari SDA Migas dan Nonmigas

Sektor sumber daya alam (SDA) migas mencatatkan kontribusi sebesar Rp 104,1 triliun atau 94,5 persen dari target APBN. Namun, realisasi ini mengalami kontraksi 4,5 persen secara tahunan. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh turunnya lifting minyak dan gas bumi akibat penundaan proyek onstream dan penurunan produksi alamiah pada fasilitas produksi yang telah menua.

Rata-rata lifting minyak bumi tercatat 578 ribu barel per hari, turun 4,14 persen, sedangkan gas mencapai 985 ribu barel setara minyak per hari, turun 1,01 persen.

Sebaliknya, SDA nonmigas mencatatkan pendapatan Rp 107,7 triliun atau 110,4 persen dari target APBN, meskipun terkontraksi 15,2 persen secara tahunan. Penurunan ini disebabkan oleh moderasi harga batu bara yang berdampak pada penurunan royalti hingga 23,5 persen.

Baca Juga  Bos Bank Indonesia Ajak Investor Global Berinvestasi di Indonesia

Kemudianpendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) menyumbang Rp 86,4 triliun atau 100,6 persen dari target APBN. Kinerja ini tumbuh 5,9 persen secara tahunan, didorong oleh setoran dividen dari BUMN, khususnya perbankan seperti Bank Himbara, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam kinerja keuangan.

Selain itu, pendapatan BLU juga mencatatkan hasil positif dengan realisasi Rp 88,8 triliun atau 106,5 persen dari target. Realisasi ini tumbuh 10,8 persen tahunan berkat peningkatan pendapatan layanan rumah sakit, pendidikan, dan pengelolaan dana sawit. Namun, perlambatan sebesar 18,9 persen terjadi pada pendapatan pungutan ekspor sawit, yang menjadi tantangan tersendiri bagi sektor ini.

PNBP lainnya mencatatkan pendapatan Rp 135,5 triliun atau 117,7 persen dari target APBN. Meski demikian, realisasi ini mengalami kontraksi 7,7 persen secara tahunan. Penurunan ini dipengaruhi oleh moderasi harga batu bara dan pengurangan pendapatan dari kementerian/lembaga, terutama yang sifatnya tidak berulang, seperti di Kementerian Kominfo, Kemenkes, dan Kejaksaan.

Baca Juga  Mahasiswa Merapat! Kemenkeu Buka Lowongan Magang 2025, Ini Persyaratannya

Di sisi lain, pendapatan layanan cenderung mengalami pertumbuhan positif, utamanya pada Kemenhub dan Kemenkumham.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *