in ,

Realisasi Penyaluran Anggaran Subsidi dan Kompensasi Naik 11,3 Persen jadi Rp 327 Triliun per Oktober 2024

Realisasi Penyaluran Anggaran Subsidi dan Kompensasi
FOTO: IST

Realisasi Penyaluran Anggaran Subsidi dan Kompensasi Naik 11,3 Persen jadi Rp 327 Triliun per Oktober 2024

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat bahwa realisasi penyaluran anggaran subsidi dan kompensasi naik 11,3 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 menjadi sebesar Rp 327 triliun per Oktober 2024.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) I Suahasil Nazara mengungkapkan bahwa realisasi anggaran subsidi dan kompensasi pada Oktober 2023 lalu sebesar Rp 293,8 triliun, atau 35,1 persen lebih rendah dibanding realisasi anggaran subsidi dan kompensasi pada Oktober 2022 lalu yang sebesar Rp 452,6 triliun.

“Untuk pembayaran subsidi dan kompensasi telah dibayarkan Rp 327 triliun,” kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTA, dikutip Pajak.com pada Senin (11/11).

Baca Juga  Didorong Penerimaan Pajak, Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi 155,7 Miliar Dollar AS

Lebih rinci, Suahasil menjelaskan bahwa total realisasi subsidi dan kompensasi tersebut terdiri atas realisasi subsidi energi Rp 139,6 triliun, subsidi non-energi Rp 72,3 triliun, dan kompensasi sebesar Rp 115,1 triliun.

“Keseluruhan pengeluaran subsidi dan kompensasi ini dimaksudkan agar harga listrik dan BBM (Bahan Bakar Minyak) dapat kita jaga, dan masyarakat dapat terus menjalankan kegiatan ekonomi serta mendukung ekonomi kita dengan harga listrik dan harga BBM yang betul-betul terkendali,” jelasnya.

Adapun dari total penyaluran tersebut, pemanfaatannya di antaranya, untuk BBM telah disalurkan sebanyak 13.476,6 juta kiloliter, atau naik 1,1 persen dibanding realisasi pada 2023 lalu yang tercatat sebesar 13.327,6 juta kiloliter. Lalu, Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kg sebanyak 6.121,6 juta kg, meningkat 1,3 persen dibanding tahun 2023 yang sebesar 6.053 juta kg.

Baca Juga  Defisit APBN 2024 Capai 2,29 Persen, Tembus Rp507,8 Triliun 

Kemudian, penyaluran listrik bersubsidi per Oktober 2024 telah menyasar 41,3 juta pelanggan. Nilai tersebut naik 4,3 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 yang mencapai 39,6 juta pelanggan.

Selanjutnya, penyaluran subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) per Oktober 2024 telah mencapai Rp 246,6 triliun, tumbuh 21,9 persen dibanding realisasi pada periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 202,4 triliun. Adapun jumlah debitur KUR mencapai 4,3 juta orang, mengalami peningkatan sebesar 17,4 persen secara tahunan.

Realisasi penyaluran subsidi dan kompensasi terakhir yaitu pupuk, dengan total yang telah disalurkan sebanyak 5,9 juta ton, atau meningkat 13,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 yang sebanyak 5,1 juta ton.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *