Menu
in ,

Presiden Dorong Sektor Produksi Melalui Hilirisasi Industri

Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia selama ini banyak bergantung pada sektor konsumsi. Untuk itu, pemerintah akan fokus mendorong transformasi ekonomi dari sektor konsumsi menjadi sektor produksi melalui hilirisasi industri.

“Semua sektor produksi komoditas yang kita miliki sekarang ini kita dorong melalui hilirisasi industri, untuk industrialisasi, yaitu yang berkaitan dengan misalnya nikel, yang ke depan saya kira dalam waktu tiga tahun ini atau maksimal empat tahun ini semuanya akan berubah menjadi barang jadi dan juga yang paling penting adalah di litium baterai, baterai listrik, baterai mobil listrik. Ini yang nanti akan akan menyebabkan nilai tambah di industri ini menjadi meningkat sangat besar,” jelas Jokowi saat bertemu dengan para pimpinan partai politik koalisi di Istana Negara, pada Sabtu (28/8).

Selain nikel, komoditas lain yang akan hilirisasi adalah bauksit. Seperti diketahui, pabrik bauksit telah jadi dan mulai diekspor ke sejumlah negara. Demikian juga dengan komoditas kelapa sawit yang memiliki banyak produk turunan yang bisa dilakukan hilirisasi. Ia yakin, dengan hilirisasi, nilai tambah suatu komoditas bisa ada di dalam negeri.

“Termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pertanian, seperti porang. Komoditas umbi-umbian tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi primadona ekspor. Selain mudah ditanam, porang juga bisa diolah menjadi berbagai macam produk seperti beras, agar-agar, bahan untuk mie, hingga bahan untuk kosmetik. Porang akan menjadi makanan pokok masa depan karena rendah kalori, rendah karbo, dan bebas gula. Makanan sehat ke depan ya ini (porang),” ungkapnya.

Selain itu, Jokowi juga akan mendorong agar buah-buahan Indonesia bisa tembus ekspor. Sebab, potensi pasar ekspor masih sangat terbuka lebar dan dari sisi peluangnya juga cukup menjanjikan.

“Kita ingin buah nusantara makin disukai, makin digemari, bukan hanya oleh masyarakat di dalam negeri, tapi juga mulai masuk ke pasar internasional. Kita sudah mengekspor mangga, nanas, pisang, manggis ke berbagai negara. Kita ingin mengekspor lebih banyak lagi aneka buah-buahan nusantara. Sehingga buah Indonesia juga digemari oleh masyarakat di berbagai negara,” jelasnya.

Jokowi menekankan, untuk bisa masuk pasar internasional kuncinya, yaitu buah nusantara harus makin berdaya saing, baik dari sisi harga maupun kualitas. Selain itu, harganya juga harus kompetitif, cita rasanya terjaga, pasokannya berlanjut, produksinya tidak pernah putus, dan kemasan pun harus menarik. Artinya, ekosistem usaha buah nusantara harus terus ditata mulai dari hulu sampai hilir.

“Promosi buah nusantara di dalam negeri maupun di luar negeri juga harus ditingkatkan dengan menghadirkan strategi marketing yang lebih menarik, menggunakan cara kekinian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,” tambahnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version