Menu
in ,

Prambanan Jazz Festival Hadir Berkonsep NFT

Pajak.com, Yogyakarta – Prambanan Jazz Festival (PJF) akan kembali diselenggarakan pada 1—3 Juli 2022. Selain menghadirkan deretan musisi tanah air ternama, gelaran musik bertaraf internasional ini akan menawarkan konsep NFT atau non-fungible token. Dengan mengusung tema ‘Sewindu Merayakan Rindu’, PJF dapat disaksikan secara langsung di Lapangan Rama Shinta, Candi Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta—dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19. Selain itu, secara virtual melalui saluran Indihome—channel iKonser (channel 459 SD – 949 HD).

Founder Rajawali Indonesia sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PJF Anas Syahrul Alimi berharap, PJF tahun ini dapat terselenggara sesuai rencana dan menjadi angin segar bagi seni pertunjukan di tengah badai pandemi.

“PJF ke-8 berusaha untuk melakukan adaptasi, meskipun tidak bisa disamakan dengan kondisi sebelum pandemi karena jumlah penonton yang hadir secara langsung akan dibatasi. Kami akan tetap mencoba, sehingga ekosistemnya tetap bisa berjalan karena perekonomian di daerah akan sangat berjalan ketika event-event ini sudah mulai bergeliat lagi,” kata Anas saat konferensi pers virtual yang dikutip Pajak.com, (24/2).

Ia mengungkap, PJF 2022 akan menghadirkan deretan musisi tanah air dari tiga generasi, antara lain Andien, Bemandry, Diskoria, Kahitna, Kukuh Kudamai feat Ndarboy Genk, Kunto Aji, Mus Mujiono x Deddy Dhukun x Everyday, dan sebagainya. Sejumlah nama lain akan diumumkan dalam waktu dekat.

PJF akan mempersembahkan karya kolaborasi bersama ilustrator muda asal Surabaya, Djayanti Aprilia; dan illustrator dari Yogyakarta, Wulang Sunu. PJF juga bakal kembali menghadirkan pemenang ajang pencarian bakat Goes to Prambanan Jazz 2022 yang diselenggarakan pada area Jabodetabek dan Jawa Barat.

“Yang terbaru di tahun ini PJF menerbitkan NFT sebagai tiket masuk pertunjukan sekitar 1.000 collection items. NFT tersebut diberi nama Prambanan Jazz NFT, dibagi menjadi empat tipe yang menawarkan sejumlah manfaat, mulai dari akses seumur hidup ke PJF, gratis merchandise, bisa melewati antrean di festival, bertemu dengan penampil dan punya tempat VVIP (very very important person),” jelas Anas.

Informasi lebih lengkap mengenai Prambanan Jazz NFT, dapat diakses lewat nft.prambananjazz.com. Sementara untuk tiket reguler, pihak penyelenggara akan mengumumkan daftar harga melalui media sosial Prambanan Jazz.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT TNT sekaligus Founder Rantai Nusantara Foundation Robin Syihab menambahkan, kini NFT mulai banyak digunakan oleh para seniman, sebab aset digital pada teknologi ini memiliki hak kekayaan intelektual yang kuat—tidak bisa digandakan.

“Seni dan teknologi yang sudah mulai terhubung menjadi satu. Maka, nanti NFT yang akan diluncurkan oleh PJF ini menjadi bukti autentik kepemilikan, seperti membership atas aset digital tersebut. Dengan dirilisnya Prambanan Jazz NFT juga membuat pergelaran ini menjadi pionir pemanfaatan teknologi NFT di ranah festival musik Indonesia,” kata Robin.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setijono berharap, PJF mampu dorong pemulihan pariwisata sekaligus menjadi model bagi seni pertunjukan dengan menerapkan konsep ekonomi digital.

“Diharapkan pandemi yang sudah dua tahun ini akan memasuki fase akhir dan kita bisa rebound kembali, hingga pada akhirnya kita bisa merayakan PJF secara off-line secara penuh. Karena memang inilah soul dari PJF, kita bisa bertemu bersama dan menikmati musik-musik berkualitas,” kata Edy saat konferensi pers secara virtual, (23/2/2022).

Seperti diketahui, TWC merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) holding pariwisata di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Edy menjelaskan, TWC mendorong tiga fokus utama dalam pariwisata, yaitu sport tourism, cultural tourism, dan entertainment tourism.

“Gelaran PJF termasuk bagian dari entertainment tourism. Mari bersama-sama kita menjadikan ini sebagai suatu momentum, karena dunia ini sekarang sedang menyoroti Indonesia. Penyelenggaraan PJF juga sejalan dengan program yang diusung dalam G20, salah satu fokusnya terkait dengan ekonomi digital,” ujarnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version