Menu
in ,

Pertamina Rugi 400 Ribu Barel BBM Akibat Kebakaran

Pertamina Rugi 400 Ribu Barel BBM Akibat Kebakaran

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) mencatatkan kerugian sebanyak 400 ribu barel bahan bakar minyak (BBM) akibat musibah kebakaran di Refinery Unit (RU) VI di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Namun, terpenting menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, musibah kebakaran ini tak memakan korban jiwa dan keamanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) masih tetap terjaga.

“Kondisi terkini api dapat dilokalisir di dalam band wall (dinding penahan di sekitar penyimpanan minyak). Jadi sekitar tangki ini ada tanggul dan api sudah bisa kita lokalisir di sana. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Masyarakat tidak perlu panik dengan isu-isu yang ada, sehingga ada panic buying dan sebagainya karena pasokan tetap berjalan dengan aman dan lancar. Dengan kejadian ini maka kami akan memastikan bahwa pasokan BBM aman,” jelas Nicke dalam konferensi pers virtual, pada Senin siang (29/3).

Ia mengatakan, perseroan memiliki skenario penyaluran BBM di tengah kondisi darurat atau emergency, yakni dengan mengandalkan pasokan dari kilang-kilang lain ke area yang selama ini dilayani oleh Kilang Balongan. Nicke memastikan, kebakaran tidak terjadi di fasilitas utama pengolahan minyak, melainkan di tangki penyimpanan produksi. Dengan demikian, setelah proses pemadaman selesai, proses pemulihan akan dilaksanakan, sehingga nantinya kilang dapat beroperasi kembali.

“Kami tentu berharap bahwa kilang dapat kami operasikan kembali setelah kita berhasil melakukan pemadaman sehingga tidak ada kendala pasokan suplai ke masyarakat,” ujarnya.

Penyebab kebakaran masih kini masih dalam proses penelusuran. Namun, Corporate Secretary Subholding Refining and Petrochemical Pertamina Ifky Sukarya mengungkap, kebakaran terjadi saat hujan lebat disertai petir.

Sebagai informasi, RU VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan Pertamina dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah atau crude oil menjadi produk-produk BBM, non-BBM, dan petrokimia. Sampai saat ini, RU VI Balongan mampu memproduksi premium, pertamax, pertamax plus, solar, pertamina DEX, kerosene (minyak tanah), elpiji, hingga propylene. Produksi utamanya dipasok ke Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sekitarnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version