Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Bisa Tumbuh Capai 5,2 Persen di 2025
Pajak.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia menunjukkan optimisme dalam mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada tahun 2025. Proyeksi ini didukung oleh laporan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang menyatakan bahwa perekonomian Indonesia tetap solid meskipun di tengah tantangan global.
“Alhamdulillah, kemarin Sekjen OECD datang ke Indonesia dan sudah memberikan outlook perekonomian Indonesia. Proyeksi OECD menunjukkan optimisme bahwa pertumbuhan di tahun 2025 bisa mencapai 5,2 persen,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025, di Jakarta pada Selasa (10/12).
Dalam kesempatan itu, Airlangga memaparkan bahwa pada kuartal III-2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,95 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi dari berbagai sektor, seperti pengeluaran konsumsi rumah tangga (4,91 persen), pengeluaran pemerintah (4,62 persen), serta ekspor barang dan jasa (9,09 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (5,16 persen), pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (11,69 persen), impor barang dan jasa (11,47 persen).
Dibandingkan negara-negara lain, seperti Cina (4,60 persen) dan Taiwan (4,17 persen), Indonesia tetap kompetitif dalam mempertahankan pertumbuhan ekonominya. Kondisi ini memberikan sinyal positif untuk menjaga stabilitas ekonomi kita di tahun mendatang.
Optimisme Konsumen dan Lonjakan Belanja
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada November 2024 tercatat sebesar 125,9, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 121,1. Data dari NielsenIQ juga menunjukkan bahwa pengeluaran ritel di Indonesia pada kuartal ketiga mencapai Rp 256,5 triliun, naik 1,1 persen secara tahunan. Barang teknologi mencatat peningkatan signifikan sebesar 4,3 persen yoy, seiring dengan peningkatan aktivitas belanja masyarakat melalui platform digital.
Menurut Airlangga, pemerintah terus mendorong konsumsi domestik dengan berbagai program, seperti Hari Belanja Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember, Epic Sale, serta program belanja “Indonesia Saja” pada akhir bulan.
Untuk itu, pemerintah optimistis konsumsi masyarakat di kuartal VI-2024 akan didukung oleh libur natal dan tahun baru (nataru), event belanja dan diskon.
“Pemerintah sendiri ingin mengejot belanja di kuartal keempat salah satunya adalah di launching-nya event belanja,” imbuh Airlangga.
Comments