Menperin Apresiasi Pabrik Baru Mercedes di Cikarang, Total Investasi Tembus Rp500 Miliar
Pajak.com, Jakarta — Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi pembangunan pabrik baru PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (PT DCVMI) di Kawasan Industri Delta Silicon 8, Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini mencatat total investasi sebesar Rp500 miliar dan menjadi bukti nyata komitmen Daimler Truck dalam mendukung perkembangan industri otomotif Indonesia.
“Banyak perusahaan-perusahaan multinasional di dalam negeri, termasuk di antaranya sektor otomotif, yang masih melihat Indonesia memiliki prospek menjanjikan untuk menjalankan produksi manufaktur,” kata Agus dalam sambutannya, dikutip Pajak.com pada Rabu (11/6/25).
Menurut Agus, pembangunan pabrik baru ini menjadi langkah strategis bagi Daimler Truck AG dan PT DCVMI dalam memperkuat sektor industri otomotif nasional, sekaligus mencerminkan keyakinan terhadap prospek Indonesia sebagai hub industri kendaraan niaga global.
“Pembangunan pabrik baru ini merupakan langkah strategis dan komitmen nyata Daimler Truck AG dan PT DCVMI dalam memperkuat sektor industri otomotif di Indonesia, sekaligus mencerminkan keyakinan terhadap prospek positif Indonesia sebagai hub industri kendaraan niaga global. Kami optimistis Daimler bisa menjadi perusahaan yang semakin baik dan lebih besar bersama Indonesia,” jelasnya.
Sejak Mercedes-Benz diproduksi di Indonesia pada tahun 1978 melalui PT Star Motor Indonesia hingga terbentuknya PT DCVMI pada 2019, perusahaan ini konsisten berkontribusi terhadap pengembangan industri otomotif nasional. Dengan kemampuan produksi mencapai 5.000 unit per tahun, PT DCVMI berhasil masuk dalam lima besar produksi kendaraan niaga truk dan bus di Indonesia.
Agus juga menekankan pentingnya pengembangan kendaraan niaga ramah lingkungan. Ia mendorong PT DCVMI agar aktif memproduksi model-model kendaraan yang lebih berkelanjutan sesuai tren global mobilitas hijau.
Menurutnya, pemerintah pun siap memberikan insentif fiskal dan nonfiskal untuk mendukung transisi industri menuju era green mobility. “Di tengah disrupsi global dan tren transisi menuju kendaraan listrik dan energi bersih, Indonesia berkomitmen untuk tidak hanya menjadi pasar, namun juga menjadi pemain utama dalam rantai pasok kendaraan niaga dan kendaraan ramah lingkungan secara global. Apalagi, kami telah menetapkan NZE sektor manufaktur lebih cepat 10 tahun menjadi tahun 2050 dibanding target nasional,” imbuhnya.
Agus juga mengapresiasi langkah PT DCVMI dalam mengadopsi standar emisi Euro 4 dengan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) serta penggunaan Diesel Exhaust Fluid (DEF) berbasis urea dan air terionisasi. “Ini merupakan langkah positif dalam mendukung agenda pemerintah untuk mewujudkan industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tuturnya.
Selain pasar domestik, Agus berharap PT DCVMI dapat memenuhi pasar ekspor dengan teknologi Euro 5 dan Euro 6 guna memperkuat posisinya di kancah internasional. Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang saat ini rerata tercatat di angka 28,08 persen. “Oleh karenanya, pencapaian TKDN yang tinggi melalui peningkatan nilai tambah dan local supply pada akhirnya dapat memperkuat daya saing perusahaan, baik di pasar domestik maupun di pasar ekspor,” tegasnya.
Mengacu pada data Kemenperin, neraca perdagangan kendaraan niaga Indonesia pada Januari hingga Maret 2025 masih defisit 608,7 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau senilai Rp9,7 triliun. Nilai ekspor kendaraan niaga hanya 75,5 juta dolar AS, sedangkan impornya mencapai 684,2 juta dolar AS. Oleh karena itu, Menperin menegaskan bahwa peningkatan nilai TKDN menjadi strategi penting untuk mengurangi defisit perdagangan kendaraan niaga.
“Lebih dari itu, kami juga menyambut baik komitmen PT DCVMI untuk mengembangkan rantai pasok lokal dan menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya melalui pembangunan pabrik baru ini,” tutup Agus.
Pabrik baru ini berdiri di atas lahan seluas 15 hektare dengan nilai investasi Rp500 miliar. Fasilitas ini akan memproduksi berbagai model andalan Mercedes-Benz, termasuk truk Mercedes-Benz Axor 2528 CH, 4928 T, 4028 T, 4023 T, 2528 RMC, 2528 CX, dan 2528 C, serta sasis bus OH 1626 L dan OH 1626 S yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia.
Comments