in ,

Mendag Dorong Teh Walini Jajaki Pasar Internasional

Mendag Teh Walini
FOTO: IST

Mendag Dorong Teh Walini Jajaki Pasar Internasional

Pajak.com, Bandung – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan kunjungan kerja ke salah satu eksportir teh unggulan Indonesia, Teh Walini, di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (23/12). Dalam kunjungan tersebut, Budi menyampaikan harapan agar produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia, termasuk teh Walini, dapat menjadi raja di pasar domestik sekaligus menembus pasar internasional.

“Teh Walini telah menunjukkan kualitas yang mampu bersaing di pasar internasional karena sudah memenuhi standar negara tujuan ekspor dan memiliki daya saing. Selain dukungan manajemen yang mumpuni, produk yang diekspor harus bisa beradaptasi, artinya harus dapat mengikuti standar negara tujuan ekspor,” ujar Budi, dikutip Pajak.com pada Selasa (24/12).

Budi juga mengungkapkan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan terus mendukung para eksportir mamin melalui perwakilan perdagangan di luar negeri, seperti atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). “Kami akan terus membantu eksportir memanfaatkan perwakilan perdagangan RI untuk memperluas pasar ekspor, termasuk produk PTPN seperti Teh Walini, ke pasar-pasar baru,” tambahnya.

Baca Juga  Imbas Tarif Impor AS, DEN Sebut Indonesia Berpotensi Tarik Relokasi Industri dari Cina

Teh Walini, produk hilir teh milik PTPN I Regional 2, merupakan salah satu produsen teh terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 100 tahun. Diproduksi di pabrik yang berlokasi di kebun Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, merek ini telah dikenal luas sejak tahun 2002. Produk utama Walini meliputi teh celup dan teh seduh dengan berbagai varian seperti teh melati, teh hijau, teh hitam, teh putih, dan teh buah (lemon, leci, dan blackcurrant).

Keberhasilan Teh Walini juga tercermin dari capaian ekspor yang signifikan. Pangsa pasar terbesar berada di Amerika Serikat (40 persen), disusul oleh Jerman (15 persen), Malaysia (11 persen), Inggris (11 persen), dan sejumlah negara lain seperti Polandia, Australia, Jepang, Pakistan, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Kanada. Keberhasilan ini didukung oleh pemenuhan berbagai standar yang ditetapkan negara tujuan ekspor.

Baca Juga  Gabung OECD, Menko Airlangga Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Tercapai

Indonesia saat ini berada di peringkat ke-16 sebagai negara eksportir teh terbesar di dunia, dengan kontribusi sebesar 0,86 persen terhadap total ekspor teh global. Pada periode Januari—Oktober 2024, ekspor teh Indonesia mencapai 44,66 juta dollar Amerika Serikat (AS). Sebagai perbandingan, pada 2023, ekspor teh Indonesia tercatat sebesar 69,01 juta dollar AS.

Negara pesaing utama ekspor teh Indonesia di antaranya Tiongkok, Kenya, Sri Lanka, India, dan Uni Emirat Arab. Sedangkan, negara pengimpor terbesar di dunia untuk produk teh pada 2023, yaitu Pakistan dengan pangsa impor 8,31 persen, Amerika Serikat 7,29 persen, Iran 5,83 persen, Rusia 5,37 persen, dan Inggris 4,35 persen.

Baca Juga  Menko Airlangga Optimistis Perekonomian Indonesia Tetap Tangguh di 2025

Budi menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya membuka akses pasar bagi produk teh Indonesia. “Sebagai negara dengan keanekaragaman produk teh yang luar biasa, Indonesia memiliki banyak potensi untuk lebih unggul dalam industri teh global. Kami akan terus mendampingi dan memberikan akses pasar bagi para eksportir Indonesia, termasuk untuk produk teh premium seperti Teh Walini,” tutup Budi.

Melalui berbagai strategi promosi dan pemberdayaan perwakilan perdagangan di luar negeri, pemerintah optimistis mampu meningkatkan pangsa pasar ekspor teh Indonesia dan memperkuat posisinya di tingkat global.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *