in ,

Menkeu: Penyebab Masyarakat Semakin Sulit Beli Rumah

Di sisi lain, Sri Mulyani mengakui, pandemi telah membuat sektor perumahan semakin terpuruk. Tecermin dari penurunan pertumbuhan kinerja yang selama dua tahun. Pada 2019, pertumbuhan sektor perumahan 11,84 persen, lalu menurun 4,34 persen di 2020. Namun, sepanjang 2021 sedikit mengalami perbaikan dengan pertumbuhan 5,74 persen.

“Sebelum terjadi pandemi, sektor perumahan memang menjanjikan dengan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) hingga 13 persen. Meski begitu, harga rumah masih terlalu tinggi terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sehingga jauh sebelum pandemi sektor ini sudah memiliki masalahnya tersendiri,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara juga memastikan, pemerintah terus mendukung sekuritisasi di sektor perumahan Indonesia. Pemulihan sektor perumahan akan menjadi prioritas, mengingat kegiatan ekonomi dari sektor ini sangat krusial untuk dapat mendorong pemulihan ekonomi ke depan.

Baca Juga  Cara Penting Identifikasi dan Lapor Penipuan Digital

“Saya ingin memastikan bahwa sektor perumahan akan terus didukung oleh pemerintah, terutama sektor perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Dan, sekuritisasi adalah salah satu solusi yang dapat mengurangi risiko maturity mix match yang dapat terjadi dalam pembiayaan jangka panjang, seperti sektor perumahan. Sekuritisasi dapat menciptakan nilai dengan mengurangi biaya perantara dan meningkatkan peluang untuk berbagi risiko dan diversifikasi risiko,” jelas Suahasil.

Ditulis oleh

Baca Juga  Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Kerja Sama Pemensiunan Dini Pembangkit Listrik Batu Bara

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *