Menu
in ,

Kerja Sama Ekonomi Kreatif Yang Dilakukan Menparekraf

Kerja Sama Ekonomi Kreatif Yang Dilakukan Menparekraf

FOTO: IST

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terus melakukan upaya kerja sama dengan negara lain di sektor ekonomi kreatif. Menparekraf telah bertemu dengan Duta Besar Maroko untuk Indonesia yaitu Ouadiâ Benabdellah pada 26 November 2021, di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf. Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas potensi kerja sama di sektor ekonomi kreatif dan potensi kerja sama pada penyelenggaraan event internasional.

Sehingga dengan adanya pertemuan tersebut diharapkan nantinya bisa terjalin kerja sama antara Indonesia dan Maroko dan dapat mempererat hubungan bilateral antara keduanya, khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Selain itu, pada tanggal dan tempat yang sama, Menparekraf juga bertemu dengan Duta Besar Hungaria untuk Indonesia yaitu Lilla Karsay. Dalam pertemuan tersebut keduanya sepakat memperkuat kerja sama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menparekraf berharap Indonesia bisa menjalin kerja sama dengan Hungaria pada industri perfilman, yang merupakan salah satu subsektor dari ekonomi kreatif Indonesia. Karena menurutnya, Hungaria memiliki industri perfilman dan startup yang maju.

Sektor ekonomi kreatif merupakan sektor yang memiliki kontribusi besar pada perekonomian Indonesia. Indonesia telah melakukan kerja sama dengan beberapa negara dalam sektor ekonomi kreatif, diantaranya yaitu kerja sama dengan Jepang, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Thailand, dan negara lainnya.

Berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar Rp 1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2020. Bahkan ekonomi kreatif Indonesia juga menempatkan posisi ketiga dunia dari segi persentasenya terhadap PDB setelah Amerika Serikat dengan Hollywood nya di posisi satu dan Korea Selatan dengan K-Pop nya di posisi kedua.

Ekonomi kreatif di Indonesia terdiri dari 17 subsektor. Dari ke-17 subsektor tersebut, ada tiga subsektor sebagai penyumbang terbesar PDB, yakni subsektor kuliner, fesyen, dan kriya. Karena pandemi Covid-19, pada 2020 sebagian besar subsektor dari ekonomi kreatif mengalami dampak negatif.

Namun disisi lain, ada subsektor yang mengalami pertumbuhan positif yang kemudian oleh Menparekraf disebut sebagai pandemic winner. Subsektor tersebut diantaranya yaitu televisi dan radio yang tumbuh 10,48 persen serta aplikasi dan game developer (AGD) yang tumbuh 4,47 persen.

Dengan adanya kerja sama bilateral antara Indonesia dan negara lain dalam sektor ekonomi kreatif, akan menjadikan produk ekonomi kreatif Indonesia dikenal lebih luas lagi di mancanegara, dan tentunya akan berdampak positif pada pendapatan Indonesia.

Bahkan jika produk ekonomi kreatif Indonesia sudah dikenal dan memiliki banyak peminat, bisa berdampak juga pada berkurangnya angka pengangguran. Sehingga dalam hal ini diperlukan peran serta dari masyarakat yang harus bisa memanfaatkan dan meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan inovasi yang dimilikinya untuk dijadikan sesuatu yang bernilai.

 

* Penulis Adalah Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas: Ekonomi dan Bisnis, Jurusan: Akuntansi, Angkatan 2020

* Informasi yang disampaikan dalam Artikel ini Sepenuhnya merupakan Tanggung Jawab Penulis

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version