Ini Alasan Menkeu Sri Mulyani Kerap Kabur dan Hindari Media
Pajak.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan alasan mengapa dirinya jarang terlihat memberi pernyataan kepada media dalam beberapa minggu terakhir. Menurut Sri Mulyani, kesibukannya yang ekstrem menjadi alasan utama dirinya tidak aktif berkomunikasi dengan media.
“Pasti teman-teman media tahu bahwa minggu-minggu ini kita masih akan sangat-sangat-sangat extremely sibuk karena memang ini adalah tahun yang spesial,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA pada Rabu (11/12).
Ia menjelaskan bahwa akhir tahun merupakan periode krusial untuk menyelesaikan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada periode ini, Kementerian Keuangan harus memastikan berbagai keputusan penting, seperti pembayaran kewajiban dan penghitungan penerimaan negara hingga detik terakhir tahun anggaran.
“Biasanya kita sudah cukup sibuk hanya dengan menyelesaikan pelaksanaan APBN. Namun, tahun ini lebih sibuk lagi karena adanya pemerintahan baru yang terbentuk sejak Oktober 2024, yang juga berdampak pada perubahan di kementerian dan lembaga,” jelas Sri Mulyani.
Menurutnya, perubahan struktur kementerian dan lembaga membutuhkan penyesuaian yang cepat. Kementerian Keuangan harus membantu menteri-menteri baru agar segera bisa bekerja secara efektif di masa transisi yang disebutnya sebagai “bulan-bulan kritis.”
“Kita banyak sekali melakukan muhibah, silaturahmi, dan pertemuan yang sifatnya sangat detail, teknis,” katanya.
Menanggapi soal dirinya yang saat ini kerap menghindari media saat ditanya beberapa hal, termasuk terkait polemik wacana kenaikan Pajak Penambahan Nilai (PPN) persen pada 2025 yang hingga saat ini masih menjadi persoalan panas di masyarakat. Ia mengaku tengah fokus pada pekerjaan yang bersifat mendalam dan substansial.
“Teman-teman wartawan merasa bahwa saya beberapa minggu terakhir diam. Saya tidak sedang apa-apa, tapi kita memang sedang sibuk saja,” imbuhnya.
Selain itu, Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sedang menyiapkan APBN 2025. Tugas ini semakin menambah beban kerja, mengingat adanya kebutuhan untuk menyesuaikan alokasi anggaran kementerian dan lembaga baru.
“Karena adanya perubahan kementerian lembaga, dalam dua minggu terakhir kita harus melakukan realokasi dan meng-assign kementerian-kementerian baru dengan badan akun anggaran yang baru. Jadi bisa dibayangkan banyak sekali volume pekerjaan yang harus kita lakukan,” paparnya.
Meski demikian, ia memastikan bahwa pihaknya tetap memahami kebutuhan media untuk mendapatkan penjelasan. “Kami memahami apa yang dibutuhkan oleh media, hanya memang ini masanya kami lagi banyak absorb dengan pekerjaan yang harus kita lakukan,” pungkas Sri Mulyani.
Comments