Menu
in ,

Indonesia Tuan Rumah Kongres IEA ke 19

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi tuan rumah kongres akademisi bidang ekonomi terbesar di dunia (International Economic Association/IEA) ke-19 yang berlangsung (2-6/7). Kongres yang dilakukan secara daring (on-line) ini mengusung tema equity, sustainability, and prosperity in a fractured world.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu menjelaskan, IEA ke-19 menjadi wadah bagi para profesional dan akademisi dunia untuk bertukar pandangan terkait perkembangan dan tantangan ekonomi terkini. Pertemuan akan mendiskusikan berbagai topik mulai dari isu ekonomi; keberlanjutan lingkungan; ketimpangan gender, ras; pendapatan; bangkitnya populisme; globalisasi. Terdapat pula pembahasan ilmu ekonomi secara spesifik, yaitu ekonomi perilaku; ekonomi politik; dan ekonomi budaya.

“Tekanan sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sangat berat, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga seluruh negara di dunia. Dengan adanya kongres ini, kami berharap Indonesia dapat memperoleh masukan dalam menyusun kebijakan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan di masa depan,” kata Febrio dalam keterangan tertulis yang dikutip Pajak.com, pada (2/7).

Kehadiran IEA menjadi semakin penting untuk mendiskusikan solusi inovatif di tengah pandemi Covid-19, mengingat seluruh negara memiliki komitmen bersama dalam membangun kembali dan mengakselerasi pemulihan ekonomi dunia.

“Krisis ekonomi yang terjadi di dunia selalu menuntut perubahan profesi ekonomi dan pemikiran baru para ekonom dalam menghadapi tatanan ekonomi yang berubah,” kata eks Kepala Bidang Makroekonomi dan Kebijakan Sekor Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) ini.

Pemerintah mendorong para akademisi dan profesional dapat terlibat memanfaatkan momentum ini untuk bersama menggali inovasi dan solusi terbaik untuk keluar dari krisis saat ini dan di masa yang akan datang. IEA akan memberi kesempatan bagi para praktisi dan akademisi untuk mengeskalasi diskusi dan pembicaraan yang sedang berlangsung di bidang ekonomi ke level dunia.

“Kongres IEA diselenggarakan dengan menjaga diversitas baik dalam hal substansi maupun representasi dari peserta kongres,” tambah Febrio.

Kongres IEA memiliki 40 sesi yang terbagi dalam sesi pleno; panel dan presentasi makalah dengan lebih dari 100 pembicara yang akan berpartisipasi. Beberapa figur penting yang akan hadir dalam kongres ini, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati; Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara; Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia Mari Elka Pangestu; Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa; Ketua IEA Kaushik Basu; Pemenang Nobel bidang Ekonomi Joseph Stiglitz.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version