Menu
in ,

Indonesia Terima Keketuaan Asean Tourism Forum 2023

Pajak.comJakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengumumkan Indonesia secara resmi menerima tongkat estafet dari Kamboja untuk kepemimpinan dalam Asean Tourist Forum (ATF) 2023. Ia mengatakan, Kamboja menyerahkan amanat ini dalam perhelatan ATF 2022 yang diselenggarakan di Sihanouksville, Kamboja, pada 16-21 Januari 2022.

“Jadi kami menerima tongkat estafet keketuaan Asean Tourism Forum untuk satu tahun ke depan. Rencananya, kami akan menyiapkan beberapa kegiatan berkaitan keketuaan kita di Asean Tourism Forum yang nanti puncak acaranya pada Januari 2023 di Yogyakarta,” kata Sandiaga saat Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, dikutip Pajak.com, Selasa (18/1) .

Sandiaga menjelaskan, dengan ditunjuknya Indonesia sebagai ketua penyelenggara ATF 2023 di Yogyakarta, diharapkan dapat menjadi puncak momentum pemulihan perekonomian nasional dan regional, pembukaan lapangan kerja; sekaligus menjadi pertimbangan dalam mengembangkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

“Mudah-mudahan keketuaan Indonesia di ASEAN Tourism Forum ini akan semakin menyiapkan kita untuk kebangkitan ekonomi dan juga peluang-peluang ekonomi ini akan diikuti dengan terbukanya lapangan pekerjaan yang sudah dibutuhkan oleh sektor pariwisata,” jelasnya.

Adapun Sandiaga mengemukakan alasan Yogyakarta terpilih sebagai lokasi puncak acara ATF 2023 karena dinilai memiliki kapasitas dan fasilitas yang memadai.

“Ini juga akan kita arahkan sebagai bagian daripada pengembangan Destinasi Super Prioritas Borobudur yang sudah diakui sebagai Situs Warisan Dunia Unesco,” imbuhnya.

Tak hanya itu, penunjukan Yogyakarta yang berlokasi relatif dekat dengan DSP Borobudur ini menurut Sandiaga juga diharapkan dapat memberikan kesan yang mendalam bagi para delegasi negara-negara ASEAN yang datang berkunjung. Terutama, bagi anggota delegasi asal Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam yang mayoritas beragama Buddha.

“Mudah-mudahan Borobudur ini tidak hanya menjadi destinasi yang populer, namun juga penuh makna. Terutama untuk pasar-pasar seperti Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam karena ada banyak umat Buddha di negara-negara tersebut,” kata Sandiaga.

Di sisi lain, Sandiaga juga menyoroti keikutsertaan Indonesia dalam ATF 2022 ini adalah sebagai upaya untuk mengaktifkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga, perekonomian masyarakat dapat menggeliat kembali dan terbuka penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya.

Ia menyampaikan, meski tak bisa hadir secara fisik, ia mengatakan telah mengirimkan tim untuk mengikuti ATF 2022 ini—sementara ia hadir secara virtual. Sandiaga juga memastikan, ketidakhadirannya di Kamboja tidak akan mengurangi dukungan Indonesia terhadap upaya membangkitkan sektor pariwisata global.

“Indonesia akan mengambil peran dalam mendorong kebangkitan sektor pariwisata serta membuka lapangan pekerjaan baik untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional ASEAN,” ujarnya.

Sandiaga menjelaskan, pada ATF 2022, pariwisata Indonesia yang bertajuk Wonderful Indonesia akan berfokus pada lima Destinasi Wisata Super Prioritas yaitu Mandalika di Lombok, Danau Toba di Sumatera Utara, Likupang di Sulawesi Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Borobudur di Jawa Tengah.

Lebih lanjut, Sandiaga menegaskan bahwa Kemenparekraf di bawah instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo, telah menyiapkan fokus, langkah yang tepat sasaran, dan terukur untuk rencana pemulihan pariwisata Indonesia secara keseluruhan.

“Oleh karena itu, dengan mengikuti ASEAN Tourism Forum 2022, Indonesia yakin dapat mempertahankan posisinya sebagai top of mind bagi pembeli sebagai tujuan wisata kelas dunia,” sambungnya.

ATF 2022 dihadiri lebih dari 100 penjual, 100 pembeli dari 25 negara berbeda, 50 media nasional dan internasional, serta Menteri Pariwisata. Forum yang bertujuan untuk menghubungkan pemangku kepentingan utama dalam industri perjalanan wisata ini juga menyediakan platform untuk mendorong kolaborasi antara negara-negara anggota ASEAN dan untuk mempromosikan daerah secara holistik sebagai satu tujuan, dengan beragam budaya, masakan, dan komunitas.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version