Di Tengah Kasus Dugaan Korupsi, Pertamina Tegaskan Akan Tetap Impor Minyak Mentah
Pajak.com, Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menegaskan bahwa perseroan akan tetap mengimpor minyak mentah meski di tengah kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Menurut Simon, kegiatan impor tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri.
“Produksi minyak mentah dalam negeri kita belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Sekitar 40 persen kebutuhan menambah sumber dari luar Indonesia untuk minyak mentah dan 42 persen untuk produk [BBM] dari luar,” ungkapnya saat konferensi pers di Jakarta, dikutip Pajak.com, (4/3).
Simon mengutip data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyatakan bahwa produksi minyak mentah dalam negeri baru mencapai 600 ribu barel per hari, sedangkan kebutuhan minyak menyentuh mencapai 1,6 juta barel. Artinya, pemerintah mengimpor minyak satu juta barel dalam sehari.
”Impor minyak mentah ini untuk memastikan ketahanan energi di masyarakat dapat terjaga,” ujarnya.
Meski demikian, Simon memastikan Pertamina akan mengevaluasi proses impor minyak mentah ke depan.
“Kejadian [dugaan korupsi] ini tentunya akan membuat kita semakin meningkatkan transparansi dan tata kelola yang baik. Dalam hal ini koordinasi dengan Kementerian ESDM dan sekaligus mengevaluasi kembali proses yang ada selama ini,” katanya.
Secara simultan, Simon mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia akan melarang ekspor minyak mentah untuk memastikan produksi dalam negeri dimanfaatkan sepenuhnya bagi kebutuhan domestik.
”Kilang-kilang Pertamina akan dibenahi atau upgrade untuk menunjang proses produksi minyak.Ketika kita memberikan prioritas untuk pengolahan dalam negeri, sudah barang tentu untuk ekspor kita dikurangi, atau tidak ada karena kita pakai dalam negeri. Saya sebagai pucuk pimpinan akan berdiri di garis terdepan untuk memastikan agar Pertamina menjadi kebanggaan dan kepercayaan rakyat Indonesia,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menekankan, Pertamina akan terus berkoordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk memastikan produksi minyak di dalam negeri dapat dipenuhi secara optimal.
“Kita masih punya pekerjaan rumah untuk berkomunikasi dengan KKKS yang masih menjual minyaknya ke luar negeri. Kita berharap kesepakatan komersial ini masih bisa diolah dalam negeri. Hal ini untuk mengurangi impor kita,” pungkas Wiko.
Comments