Menu
in ,

Hariyadi Sukamdani: Tidak Gegabah Menghadapi Masalah

Hariyadi Sukamdani Tidak Gegabah Menghadapi Setiap Masalah

Pajak.com, Jakarta – Karier Hariyadi Sukamdani sebagai pengusaha dimulai sekitar tahun 1993. Ketika itu, ia dipercaya untuk menjadi Presiden Direktur PT Sahid Detolin Textile oleh Ayahnya Sukamdani Sahid Gitosardjono—pemilik Hotel Sahid Grup.

Setelah teruji menahkodai PT Sahid Detolin Textile, Hariyadi Sukamdani dipercaya mengurus sejumlah perusahaan, seperti menjadi Presiden Direktur PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (1997), PT Spinindo Bina Persada sebagai Direktur (2006), PT Jurnalindo Aksara Grafika sebagai Komisaris (2006), dan menduduki jabatan Komisaris PT Jamsostek (2007).

Hingga akhirnya, Hariyadi Sukamdani menerima tongkat estafet kepemimpinan Sahid Grup. Kini Hariyadi menjabat sebagai Presiden Direktur PT Hotel Sahid Jaya International Tbk.

“Iya, saya anak keempat dari lima bersaudara. Orangtua memberikan kepada saya kebebasan untuk memilih karier, kita diajarkan untuk mandiri. Saya tidak diarahkan pada bisnis. Tapi setelah terjun (bisnis), saya belajar dari orangtua, dalam bisnis agar bertahan kita harus diversifikasi bisnis, jangan fokus di satu titik saja,” kata Hariyadi, kepada Pajak.com melalui telepon, Minggu Siang (14/2).

Kecintaanya pada dunia bisnis barangkali memang berjalan secara alami. Sejak kecil, pria kelahiran, 4 Februari 1965 ini, telah terbiasa melihat orangtuanya berbisnis. Keputusan untuk mengikuti jejak sang Ayah terjadi setelah ia lulus dari Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

“Saya terbentuk karena lingkungan keluarga, khususnya kedua orangtua yang membentuk pribadi saya. Mereka mengajarkan prinsip-prinsip kemandirian, orang berusaha sendiri,” kata Hariyadi Sukamdani.

Selain hantaman Covid-19, Hariyadi juga pernah melewati masa sulit pada krisis 1998. Kala itu, banyak perusahaan gulung tikar karena memilih untuk berhutang. Namun, Hariyadi Sukamdani tetap kekeh bertahan dengan kemampuan yang ada—tanpa hutang. Penggemar olahraga golf ini berpedoman, bersikap tenang dan tidak gegabah merupakan kunci dalam menghadapi segala masalah.

“Tahun 1998 itu, saya merasa beruntung juga mendapatkan pengalaman seperti itu. Enggak setiap orang bisa melewati kondisi yang seperti itu,” kata Hariyadi Sukamdani.

Di masa pandemi Sahid Grup berinovasi dengan menyediakan paket karantina bagi pasien Covid-19. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini, pengusaha harus mampu menangkap peluang pasar sesuai kebutuhan masyarakat. Dalam berbisnis tantangan demi tantangan harus dilewati dengan jeli, terukur, dan hati-hati.

“Orangtua saya hanya menanamkan pesan untuk menuntut ilmu, berusaha yang terbaik di bidang masing-masing, bertanggung jawab, dan memikirkan kepentingan orang banyak,” kata peraih gelar Magister Manajemen Universitas Indonesia ini.

Maka tak heran, selain menjadi pengusaha, Hariyadi Sukamdani juga gemar berorganisasi. Ia pernah terlibat dalam kepengurusan sejumlah organisasi, seperti Ketua Harian Yayasan HIPMI Jaya, Ketua Dewan Kehormatan HIPMI, Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Apindo bidang Jaminan Sosial dan Pengupahan, Ketua BPP Asosiasi Pertekstilan Indonesia Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Sekretaris Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan dan Sistem Fiskal. Ia juga pernah duduk sebagai Sekretaris merangkap Anggota Fraksi Utusan Golongan MPR RI periode 1999-2004.

Menurut Hariyadi, menjalani bisnis sama dengan berorganisasi. Semua harus dikerjakan dengan maksimal dan bertanggung jawab.

“Semua usaha harus dikerjakan oleh orang yang berkompeten. Kalau tidak begitu, susah. Harus ada keseriusan,“ tutupnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version