Sri Mulyani Beberkan Tugas Utama Wamenkeu Anggito: Kejar Potensi Pajak dari Ekonomi Bawah Tanah
Pajak.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan tugas utama Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu, yaitu kejar potensi pajak dari sektor ekonomi bawah tanah atau underground economy.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa, tugas ini bertujuan untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dari aktivitas ekonomi yang selama ini belum tersentuh. Penugasan ini juga merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar Kemenkeu lebih proaktif dalam mengumpulkan pajak dari kegiatan informal dan ilegal.
“Ini yang sedang saya minta ke Pak Anggito, kan memang ditambahkan dalam armada Kemenkeu dengan tujuan pak Prabowo minta waktu itu sisi penerimaan banyak sekali yang dianggap belum bisa di collect atau capture baik karena nature-nya adalah ilegal, informal, underground, shadow,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, dikutip Pajak.com pada Kamis (14/11).
Sri Mulyani menyatakan, jajaran Kemenkeu saat ini tengah merumuskan sektor-sektor yang berpotensi menambah penerimaan pajak. Pemetaan sektor-sektor tersebut menjadi langkah awal dalam menyusun strategi penggalian potensi pajak dari kegiatan ekonomi yang tidak tercatat secara resmi. “Ini kemudian yang sedang kita rumuskan,” ujarnya.
Sri Mulyani juga menekankan perlunya kewaspadaan terhadap berbagai aktivitas yang menyebabkan dana masyarakat terserap dalam kegiatan ilegal yang tidak berkontribusi pada konsumsi, seperti perjudian. Menurutnya, aktivitas seperti ini dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.
“Faktor-faktor munculnya judi yang menimbulkan mungkin punya daya beli tapi daya belinya kesedot untuk aktivitas yang tidak menimbulkan konsumsi tapi kemudian hilang dalam judi. Itu semuanya perlu untuk kita terus melihat, waspadai, dan kita mengambil strategi,” kata Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyusun roadmap atau peta jalan untuk meningkatkan rasio pajak (tax ratio) yang akan menjadi panduan strategis bagi Kemenkeu dalam mengoptimalkan penerimaan negara.
“Kami sedang menyusun (roadmap), karena ini bagian yang terus terang bapak/ibu sekalian bertanya cukup banyak dan sudah berkali-kali panjang, lihat sendiri gak ada yang ditutup-tutupi,” jelasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Anggito menyatakan bahwa dirinya telah mulai menggali sumber penerimaan negara dari berbagai aktivitas ekonomi yang tidak tercatat, baik yang berada di bawah tanah maupun bayangan. “Kami juga diminta mencari sumber lain yang disebut kegiatan ekonomi tidak tercatat, yang di bawah tanah maupun bayang-bayang,” ujarnya.
Anggito juga menambahkan, roadmap yang disusun akan dirancang lebih terperinci dengan mengidentifikasi sektor-sektor yang memiliki potensi untuk meningkatkan penerimaan negara, baik dari pajak maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). “Nanti dalam roadmap akan kita breakdown mengenai baseline-nya, buoyancy dan dampak core tax ke peningkatan kepatuhan,” imbuhnya.
Dengan peta jalan ini, Kemenkeu berharap dapat memperluas basis pajak dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak sehingga kontribusi sektor informal dan ekonomi bawah tanah dapat memberikan tambahan penerimaan yang signifikan bagi negara.
Comments