Realisasi Penerimaan Pajak Capai Rp322,6 Triliun pada Kuartal I-2025, Sri Mulyani Soroti Pemulihan Positif
Pajak.com, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak hingga kuartal I-2025 mencapai Rp322,6 triliun. Capaian tersebut sekitar 14,7 persen dari target tahunan yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang sebesar Rp2.189,3 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa lonjakan penerimaan ini menjadi sinyal pemulihan yang positif setelah sempat mengalami tekanan di awal tahun. Pasalnya, penerimaan pajak pada Februari 2025 hanya sekitar Rp187,8 triliun.
“Kenaikan positif yang menggambarkan bahwa tren yang selama ini menimbulkan cukup perhatian dari media, dari pengamat, dari para investor mengenai penerimaan pajak kita yang mengalami tekanan di Januari, Februari sudah mulai menunjukkan suatu pemulihan yang cukup meyakinkan,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers, dikutip Pajak.com pada Kamis (1/5/25).
Sri Mulyani menegaskan bahwa hanya dalam waktu satu bulan, pendapatan negara melonjak signifikan menjadi Rp516,1 triliun dibandingkan Februari yang tercatat Rp316,9 triliun. Lonjakan ini terjadi terutama di sektor perpajakan yang mengalami kenaikan dari Rp187,9 triliun menjadi Rp322,6 triliun pada akhir Maret. “Untuk Maret saja terjadi kenaikan pendapatan negara Rp200 triliun sendiri,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, wanita yang akrab disapa Ani itu menjelaskan bahwa tren ini merupakan pembalikan arah dari kecenderungan kontraktif yang sempat terjadi pada awal tahun. Ia meminta agar media dan masyarakat melihat capaian ini dalam perspektif yang lebih luas.
“Saya berharap teman-teman media mungkin masih ingat lagi berita yang ditulis tahun lalu supaya untuk memberikan perspektif agar tidak menimbulkan alarm yang salah atau berlebihan. Tapi kami tetap waspada,” ucapnya.
Kinerja penerimaan negara lainnya juga menunjukkan hasil menggembirakan. Penerimaan bea dan cukai mencapai Rp77,5 triliun atau 25,7 persen dari target, sementara penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencatat Rp115,9 triliun atau 22,6 persen dari target. Jika ditotal, pendapatan negara mencapai Rp516,1 triliun atau 17,2 persen dari target APBN 2025.
“Kalau kita lihat belanja negara sampai dengan akhir Maret Rp620,3 triliun rupiah. Ini juga 17,1 persen,” ungkap Sri Mulyani. Ia menilai bahwa keseimbangan antara pendapatan dan belanja negara yang berada di kisaran 17 persen dari target menunjukkan postur APBN 2025 masih dalam jalur yang konsisten.
Selanjutnya, hingga akhir Maret 2025, APBN mencatatkan surplus keseimbangan primer sebesar positif Rp17,5 triliun. Ini menunjukkan pengelolaan fiskal yang hati-hati dan responsif di tengah dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
“Posisi ini cukup baik dan kita akan tetap menjaganya sesuai dengan Undang-undang Nomor 62 tahun 2024 [mengenai APBN 2025]. Melalui UU ini, APBN 2025 didesain dengan keseimbangan primer negatif Rp63,3 triliun ,” jelasnya.
Comments