Penerimaan Pajak di DKI Jakarta Lampaui Target, Kanwil DJP Jakpus Raih 100,16 Persen
Pajak.com, Jakarta – Penerimaan pajak dari seluruh Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di DKI Jakarta berhasil melampaui target pada 2024. Hingga 31 Desember 2024, penerimaan pajak regional DKI Jakarta tercatat sebesar Rp1.355,07 triliun, atau 112,3 persen dari target yang telah ditetapkan.
Kepala Seksi Data dan Potensi Kanwil DJP Jakarta Timur Dwi Krisnanto mengungkapkan, pencapaian tersebut terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) Non-Migas sebesar Rp697,92 triliun atau 98,81 persen dari target, PPh Migas sebesar Rp64,85 triliun atau 84,92 persen dari target, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp575,05 triliun atau 118,45 persen dari target, serta PBB dan pajak lainnya sebesar Rp17,24 triliun atau 115,79 persen dari target.
“Secara regional dari seluruh kantor wilayah di Daerah Khusus Jakarta, pendapatan pajak sampai dengan 31 Desember 2024 sebesar Rp1.355,07 triliun mencapai 112.3 persen dari target,” kata Dwi dalam Konferensi Pers Forum Assets Liabilities Committee (ALCo) Regional Jakarta, dikutip Pajak.com, Kamis (23/01).
Sementara itu, secara khusus, Kanwil DJP Jakarta Pusat juga mencatat kinerja positif dengan penerimaan pajak mencapai Rp97,58 triliun, atau 100,16 persen dari target APBN yang ditetapkan sebesar Rp97,42 triliun. Kepala Kanwil DJP Jakarta Pusat Eddi Wahyudi mengemukakan, tiga sektor utama yang berkontribusi terbesar terhadap penerimaan adalah PPN Dalam Negeri, yang menyumbang 29,89 persen dari total penerimaan dengan pertumbuhan 19,78 persen yoy; PPh Pasal 21 sebesar 17,65 persen dengan pertumbuhan 15,41 persen; dan PPN Impor sebesar 15,39 persen dengan pertumbuhan 6,10 persen.
“Capaian Kanwil DJP Jakarta Pusat ini tumbuh sebesar 4,65 persen secara tahunan, dengan kontribusi terbesar dari PPh sebesar Rp53,13 triliun dan PPN serta Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sebesar Rp44,37 triliun,” ujar Eddi.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan DKI Jakarta Mei Ling menambahkan, kinerja perekonomian wilayah DKI Jakarta sepanjang 2024 menunjukkan perkembangan yang sangat baik dengan inflasi stabil dan indikator ekonomi riil yang positif. Mei Ling bilang, kinerja APBN Tahun 2024 bekerja optimal, dengan defisit masih terkendali, disertai belanja dan pendapatan yang terus membaik. Sedangkan, kinerja APBD ditutup dengan pendapatan dan belanja yang tumbuh positif demi kesejahteraan dan pembangunan DKI Jakarta.
“Sinergi strategis antara APBN dan APBD terus diperkuat sebagai katalis pembangunan berkelanjutan, memperkokoh daya tahan ekonomi, dan mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat secara holistik di seluruh penjuru negeri,” jelas Mei Ling.
Comments