Menu
in ,

OJK: Dana Perbankan dan Tren Pilihan Investasi Meningkat

Pajak.comJakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso tak heran jika dana masyarakat di perbankan saat ini meningkat, dan tren pilihan berinvestasi di pasar modal kian diminati. Pasalnya, menurut Wimboh, pandemi Covid-19 membuat masyarakat tak bisa membelanjakan uangnya secara jor-joran terutama untuk keperluan leisure karena adanya pembatasan mobilitas dan penutupan tempat wisata.

Wimboh mengatakan, program pemulihan ekonomi nasional atau PEN juga berkontribusi pada pertumbuhan uang beredar. Pada Juni lalu, pertumbuhan dana masyarakat secara tahunan meningkat hingga 11,28 persen; padahal sebelum pandemi Covid-19, pertumbuhannya ada di kisaran 6-7 persen.

Di sisi lain, melimpahnya dana masyarakat di perbankan membuat likuiditas perbankan melimpah sehingga suku bunga simpanan kian turun.

“Deposito berjangka satu tahun biasanya di atas 7 persen atau 6,5 persen. Ini sekarang turun sekitar 5 persen. Bahkan, ada yang beberapa bank menawarkan di bawah 4 persen. Ini menandakan bahwa simpanan dana masyarakat di perbankan naik, tapi bunganya turun atau bagi hasilnya turun,” kata dia di acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) secara virtual, Selasa (3/8).

Turunnya suku bunga perbankan tersebut membuat masyarakat ingin menjajal beragam instrumen investasi di pasar modal mulai dari kripto, reksadana, saham, atau instrumen lainnya.

“Ini berkah buat pasar modal karena tren pilihan berinvestasi dan jumlah investor di pasar modal meningkat luar biasa, yaitu 5,60 juta atau 96 persen yoy-nya pada Juni 2021. Ini karena masyarakat yang memiliki dana perbankan cukup tinggi tapi bunga turun terus, dan ada alternatif pasar modal,” imbuhnya.

Namun, Wimboh mengingatkan agar pasar modal tetap menyeimbangkan antara instrumen permintaan dan penawaran agar tidak terjadi bubble yang dapat mengakibatkan volatile harga di pasar modal dan sangat berpotensi dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Kami bersama pemangku kepentingan lainnya sangat concern itu, terutama yang tergabung dalam FKP3K (Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan). Kami berupaya meningkatkan pendalaman pasar keuangan dan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat, dan melibatkan BEI. Tujuannya, adalah mencegah market abuse atau terjadi spekulatif yang berlebihan. Ini berbahaya dan menimbulkan kerugian di masa depan,” ungkapnya.

Yang juga disayangkan Wimboh, banyak juga masyarakat yang terjebak dalam instrumen investasi bodong atau ilegal. Ia pun mengingatkan, masyarakat jangan terjebak dalam iming-iming return investasi yang besar, padahal perusahaan itu tidak terdaftar di OJK.

“Dari berbagai kasus yang terjadi, kami mencermati masyarakat baru sadar ternyata mengalami kerugian yang cukup besar karena ketidaktahuan. Masyarakat harus betul-betul hati-hati dalam melakukan investasi. Gunakanlah rekomendasi dari pihak yang terdaftar, yang diberi izin oleh OJK untuk memberikan advice atau memberikan jasa di pasar modal. Jangan menggunakan agen-agen atau masyarakat yang tidak terdaftar di OJK. Masyarakat bisa melihat daftar perusahaan yang memiliki izin di OJK melalui website OJK,” jelasnya.

OJK pun terus bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dan para pelaku sektor jasa keuangan dan pelaku pasar modal.

“Beberapa hal yang harus kita fokuskan adalah bagaimana kita bisa melindungi investor dari berbagai investasi-investasi yang tidak legal. Dan juga bagaimana kita memitigasi adanya investasi yang berorientasi kepada keuntungan jangka pendek tanpa memperhitungkan volatilitasnya, aspek legalnya atas produk tersebut dan juga kewajaran penawaran,” tambahnya.

Wimboh bilang, berbagai upaya yang OJK lakukan untuk mendorong literasi keuangan antara lain melalui berbagai program edukasi mencakup pengembangan edukasi digital, edukasi berbasis komunitas, dan penguatan infrastruktur edukasi.

“Ini luar biasa dengan digital, kita bisa menjangkau masyarakat luas dengan cepat. Di sisi lain, penawaran-penawaran juga luar biasa menjangkau masyarakat luas dengan digital. Ini sangat hati-hati, jadi kita berpacu dengan berbagai produk investasi yang ada di masyarakat,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version