Menu
in ,

Menilik Peluang GoTo Lakukan Dual Listing

Pajak.com, Jakarta – Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc) Rudiantara mengatakan, GoTo (Gojek dan Tokopedia) berpeluang melakukan dual listing atau mencatatkan saham di lebih dari satu bursa saham global. Hal itu bertujuan agar perusahaan mampu menghimpun dana yang lebih optimal.

“Jumlah unicorn (di Indonesia) memiliki nilai 40 miliar dollar AS. Begitu masuk pasar modal, bisa kurang atau bisa lebih. Kita lihat GoTo, bagaimana mereka menggabungkan platform e-commerce dengan platform transportasi, saya rasa itu valuasinya lebih besar. Misalnya, perusahaan seperti GoTo, valuasinya diperkirakan mencapai 20 miliar dollar AS, jika 10 persen yang dilepas ke publik, maka dana yang dihimpun dalam IPO bisa mencapai 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 28 triliun. Siapa investor (di Indonesia) yang bisa makan Rp 28 triliun? harus dilakukan dual listing,” jelas Rudiantara.

Eks Menteri Komunikasi dan Informatika ini berpendapat, para investor asing tertarik kepada startup yang tengah berkembang. Dengan demikian, aksi dual listing akan membuat perusahaan teknologi memperoleh pendanaan yang besar, sehingga mampu mengembangkan bisnis lebih luas. Peluang itu, sejatinya telah didukung pula oleh pelbagai regulasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“BEI selalu mencoba posisinya pada standar internasional, benchmarking kepada capital market di negara lain yang sudah maju,” kata Rudiantara.

BEI juga telah memfasilitasi pengembangan startup lokal untuk melakukan IPO, sebelum perusahaan itu untung. Harapannya, agar ekosistem bisnis digital dapat semakin bertumbuh.

“Sekarang aturan di pasar modal Indonesia tidak harus untung. Karena ada papan pengembangan, di mana diatur dalam waktu dua tahun sudah harus untung. Ada juga papan akselerasi, yang diperkirakan (perusahaan) dalam waktu enam tahun mendapatkan laba. Itu kesempatan dan langkah besar pasar modal di Indonesia,” jelas eks Komisaris Independen PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk ini.

BEI pun memiliki kebijakan dual class of shares (DCS) dengan skema multiple voting shares (MVS). DCS adalah struktur permodalan saham kelas ganda yang melibatkan paling sedikit dua klasifikasi saham berbeda, sementara MVS merupakan jenis saham yang memiliki lebih dari satu hak suara untuk tiap lembar sahamnya. Menurut Rudiantara, rangkaian kebijakan itu telah diterapkan di bursa saham global.

Salah satu contoh perusahaan yang tengah menjajaki dual listing adalah perusahaan ride-hailing asal Tiongkok, Didi Chuxing Technology Co. Perusahaan penyedia berbagai layanan mobilitas termasuk ride hailing atau taxi hailing ini mengajukan proposal kepada United States Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat untuk mencatatkan sahamnya di NYSE (New York Stock Exchange) atau Bursa Nasdaq.

Berdasarkan situs resmi Renaissance Capital (bank investasi asal Rusia)— renaissancecapital.com, Didi Chuxing mengajukan kepada SEC agar dapat menghimpun dana hingga 100 juta dollar AS atau setara dengan Rp 143 triliun. Pendanaan itu menjadi IPO perusahaan teknologi terbesar tahun 2021 sekaligus berpotensi menghasilkan keuntungan jumbo bagi pemegang sahamnya, Uber Technologies dan SoftBank.

Kepada Pajak.comKetua Informasi Investasi Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan, keunggulan dari rencana IPO jumbo Didi Chuxing itu dikarenakan perusahaan sudah merilis laba pada kuartal-I 2021, padahal sebelumnya perusahaan rugi akibat pandemi. Selain itu, Didi Chuxing menawarkan bisnis yang komprehensif, mulai dari manufaktur, jaringan pengisian energi, serta armada mobil dengan sistem swakemudi.

Database atau potensi sumberdaya data yang dimiliki perusahaan teknologi menjadikan keunggulan industri ini memiliki sumber daya data, sehingga bisa men-trigger pendapatan,” kata Roger, Minggu (13/6).

Menurutnya, aksi serupa tentu sangat berpeluang dilakukan oleh GoTo. Bahkan, Roger mengatakan, GoTo memang tengah merencanakan hal itu.

“Manajemen GoTo memang sudah merencanakan dual listing seperti halnya beberapa emiten tanah air yang pernah melakukannya. Karena memang manfaat dari dual listing adalah akses global,” ungkapnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version