Menu
in ,

Luhut Undang Cina untuk Investasi di IKN Nusantara

Investasi di IKN Nusantara

FOTO : IST

Luhut Undang Cina untuk Investasi di IKN Nusantara

Pajak.com, Cina – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengundang Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau Cina untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pesan tersebut disampaikan Luhut kepada Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok/National Development and Reform Commission (NDRC) Zheng Shanjie, di Beijing, Cina, (4/4).

“Setelah mendarat di Bandara Internasional Beijing pada pagi hari sekali, saya bergegas menghadiri pertemuan dengan Zheng Shanjie. Sebuah kebanggaan bagi saya karena pertemuan ini menurut beliau adalah adalah pertemuannya kali pertama dengan perwakilan negara Asia setelah beliau dilantik. Kami membahas bersama banyak hal, khususnya IKN yang mendapat pesan khusus dari Presiden Joko Widodo bahwa progresnya berjalan dengan begitu baik dan berharap pula akan mendapat dukungan dari Tiongkok,” kata Luhut dalam unggahan di Instagram pribadinya @luhut.pandjaitandikutip Pajak.com, (5/4).

Selain membahas IKN, Luhut bersama Zheng juga membahas sejumlah proyek kerja sama Indonesia-Cina, termasuk kereta cepat Jakarta-Bandung, proyek Global Maritime Fulcrum-Belt Road Initiative (GMF-BRI), Kawasan Industri Hijau Kaltara, Herbal Center, South-South Cooperation, dan Vocational Training. Luhut juga menyampaikan undangan kepada Zheng untuk datang ke Indonesia untuk meninjau progres proyek-proyek kerja sama antara kedua negara secara langsung, khusnya IKN.

“Semoga kerja sama baik yang terjalin antara Indonesia dan Tiongkok mampu menginspirasi negara-negara berkembang dan negara maju untuk berkolaborasi mencapai tujuan pembangunan yang adil dan berkelanjutan,” tambahnya.

Ia mencatat, investasi Cina di Indonesia telah mencapai 30,8 miliar dollar AS sejak 2014 hingga 2022. Investasi ini berhasil melahirkan 15.906 proyek, sehingga mencatatkan Negeri Tirai bambu ini sebagai investor ketiga terbesar di Indonesia.

“Oleh karena itu, saya menyampaikan rasa terima kasih yang begitu besar dan memastikan Indonesia akan terus melakukan berbagai perbaikan dan efisiensi, sehingga bersama-sama dengan Tiongkok kita berjuang menjadi negara maju pada tahun 2045 kelak,” kata Luhut.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko telah menyampaikan, ada 8 perusahaan besar asal Cina yang sudah menyampaikan letter of intent sebagai komitmen awal untuk berinvestasi di IKN Nusantara, antara lain China Harbour, CSSC Hongkong Shipping Company, China Communications Construction Company, CNTIC China National Technical, Sinopec, Power China, China State Construction Engineering, China Urban Rural Holdings Group, State Power Investment Corporation Limited, China CCK Power Indonesia, dan sebagainya.

Seperti diketahui, kebutuhan investasi di IKN Nusantara hingga tahun 2024 direncanakan sebesar Rp 466 triliun, dengan 19 persen diantaranya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Artinya, IKN Nusantara membutuhkan investasi dari swasta (domestik maupun asing) sebesar Rp 377,46 triliun sampai Rp 393,66 triliun (81 persen).

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version