Menu
in ,

Investor Saham Syariah Meningkat Pesat Selama 10 Tahun

Investor Saham Pasar Modal Syariah Meningkat Pesat Selama 10 Tahun

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – Industri pasar modal syariah domestik kian berkembang positif selama 10 tahun terakhir. Kini, jumlah investor saham syariah meningkat lebih dari 16.789 persen, yaitu dari 531 investor pada 2011 menjadi 89.678 investor per Januari 2021.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno dalam bertajuk Satu Dekade Kebangkitan Pasar Modal Syariah Indonesia. Menurutnya, peningkatan jumlah investor itu sejalan dengan jumlah efek syariah yang beredar.

“Perkembangan tersebut dimulai sejak diluncurkannya indeks saham syariah pada 2011 lalu. Sekarang jumlah saham syariah meningkat 82 persen. Dari 237 saham menjadi 432 saham syariah atau 59 persen dari total saham,” jelas Inarno

Kemudian, kapitalisasi pasar modal syariah Indonesia mencakup 47,9 persen dari total keseluruhan. Sebesar 60,4 persen total nilai transaksi saham pun berasal dari saham syariah.

“Hal tersebut menunjukan bahwa pasar modal syariah Indonesia semakin menjadi pilihan yang populer bagi masyarakat Indonesia. Kami yakin pasar modal syariah semakin berkembang dan maju,” kata Inarno.

BEI akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk mengembangkan pasar modal syariah Indonesia, terutama bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Di tengah pandemi, saham syariah memang terbukti memiliki kinerja positif. Hal itu tecermin dari tiga indeks syariah yang bergerak lebih baik dibandingkan sebelum pandemi, yaitu indeks syariah indonesia (ISSI) menguat 13,9 persen, Jakarta islamic index 70 (JII70) naik 12,3 persen, dan Jakarta islamic index (JII) meningkat 7,8 persen.

Salah satu contoh saham syariah adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Pascamerger, harga saham perusahaan berkode BRIS ini berada di level Rp 2.160 per lembar, pada (14/12) atau naik 375 poin atau 21,01 persen. Sebelum pengumuman merger pada 13 Oktober 2020, harga saham BRIS sebesar Rp 900 per lembar.

Per 24 Februari, harga saham BRIS meningkat menjadi Rp 2.820 atau naik hampir lima kali lipat dibandingkan pada saat penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). Jumlah saham BSI pun menjadi 41 miliar saham. Berdasarkan data dari equity daily trading publication BEI, kapitalisasi pasar BSI di periode itu mencapai Rp 115 triliun—mengalami kenaikan dibandingkan pada saat perseroan melakukan IPO sebesar Rp 4,96 triliun.

Kinerja itulah yang membawa BSI masuk dalam jajaran 10 emiten dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization terbesar di BEI.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version