Menu
in ,

IHSG Sepekan Turun Tipis 0,52 Persen

Pajak.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan turun tipis 0,52 persen menjadi 6.070,03 pada periode 26-30 Juli 2021. Penurunan itu seirama dengan menyusutnya kapitalisasi pasar sebesar 0,56 persen. Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menyatakan, kondisi itu menunjukkan pasar modal Indonesia masih positif di tengah perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 akibat melonjaknya kasus COVID-19.

Selama sepekan, IHSG dan kapitalisasi pasar bursa yang menunjukkan total nilai saham mencapai Rp 7.233,7 triliun atau menurun dari penutupan pekan lalu yang sebesar Rp 7.274,7 triliun. Kendati demikian, rata-rata nilai transaksi harian bursa yang menunjukkan peningkatan sebesar 17,16 persen menjadi Rp 12,9 triliun dari Rp 11 triliun.

“Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa sebesar 13,03 persen menjadi 1.428.518 kali transaksi dari penutupan pekan lalu yang sebanyak 1.263.791 kali transaksi. Begitu pula dengan rata-rata volume transaksi harian bursa yang meningkat 16,38 persen menjadi 19,07 miliar saham dari 16,38 miliar,” kata Yulianto, melalui keterangan tertulis yang diterima Pajak.compada (31/8).

BEI mencatat, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 563 miliar. Sedangkan sepanjang tahun berjalan 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 17,7 triliun.

Pada minggu ini, BEI baru saja kedatangan perusahaan baru yang melakukan pencatatan saham di papan akselerasi, yaitu PT Trimegah Karya Pratama Tbk. Emiten berkode UVCR ini menjadi perusahaan ke-27 yang melantai di bursa pada tahun 2021.  Selain itu, terdapat tiga perusahaan yang menerbitkan obligasi dan sukuk, yakni PT Adi Sarana Tbk yang menerbitkan obligasi konversi adi sarana armada I dengan nilai nominal sebesar Rp 720 miliar. Kemudian, penerbitan obligasi berkelanjutan V tahap II dan sukuk mudharabah berkelanjutan IV tahap II oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Adapun nilai nominal obligasi yang dicatatkan sebesar Rp 1,3 triliun dan sukuk sebesar Rp 200 miliar. Lalu, terdapat pula penerbitan obligasi dari PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk dengan jumlah dana sebesar Rp 500 miliar.

Dengan begitu, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2021 adalah 51 emisi dari 37 emiten senilai Rp 54,03 triliun. Maka secara keseluruhan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI kini berjumlah 468 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 425,17 triliun dan 47,5 juta dollar AS yang diterbitkan oleh 126 emiten.

“Sementara untuk surat berharga negara (SBN) yang tercatat di BEI kini berjumlah 154 seri dengan nilai nominal Rp 4.235,01 triliun, sementara efek beragun aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp 6,39 triliun,” tambah Yulianto.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version