Menu
in ,

BEI: Nilai Kapitalisasi Bursa Rp 8.134 T dalam Sepekan

Pajak.com, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan indikator positif dalam sepekan atau periode 11-15 Oktober 2021, nilai kapitalisasi bursa tercatat mencapai Rp 8.134 triliun atau naik 2,34 persen bila dibandingkan minggu lalu Rp 7.948 triliun. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga berhasil menyentuh level psikologis 6.600 atau meningkat sebesar 2,34 persen dari posisi 6.481.

Namun, terjadi pula beberapa penurunan kinerja pasar modal dalam periode yang sama. Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menyebutkan, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencatatkan koreksi sebesar 2,75 persen menjadi Rp 17,452 triliun dari Rp 17,946 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turut mengalami penurunan sebesar 9,93 persen menjadi 1.444.963 transaksi dari 1.604.269 transaksi.

“Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 1.502 triliun, sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 33,147 triliun,” kata Yulianto dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada Sabtu (16/10).

Adapun saham-saham dengan pembelian bersih terbesar yang dilakukan asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 766,6 miliar, PT MD Pictures Tbk (FILM) Rp 684,7 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 142,8 miliar.  Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 92,7 miliar, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 76,7 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 59 miliar.

BEI mencatat, ada empat indeks sektoral menguat sehingga mampu menopang nilai kapitalisasi bursa dan kenaikan IHSG. Sedangkan enam indeks sektoral lainnya tergelincir ke zona merah. Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor properti yang naik 0,86 persen; sektor barang baku 0,66 persen, infrastruktur 0,60 persen. Sedangkan indeks sektoral yang justru melemah, yaitu sektor kesehatan yang turun 0,46 persen, teknologi 0,44 persen, sektor barang konsumen primer 0,38 persen.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, pandemi yang berlangsung hampir dua tahun ini telah menghadirkan berbagai tantangan bagi ekonomi dan pasar modal domestik. Meski sempat terpuruk, pasar modal Indonesia terbukti berhasil bangkit, bahkan kini mengalami peningkatan transaksi dan jumlah investor.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 30 September 2021, single investor identification (SID) pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6,4 juta, termasuk di dalamnya 2,9 juta SID saham. Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI juga mengalami peningkatan menjadi 750 perusahaan dengan penambahan baru sebanyak 38 perusahaan. Rata-rata nilai perdagangan harian pun mencapai lebih dari Rp 13 triliun per hari atau melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Inarno menyebut, tingginya aktivitas pasar modal itu merupakan rekor baru sejak swastanisasi BEI di tahun 1992.

“Sangat membanggakan di tengah tantangan tersebut kita bisa mencapai hasil-hasil yang sangat baik, salah satunya dalam hal penambahan jumlah investor, perusahaan tercatat, maupun aktivitas perdagangan,” tambahnya dalam webinar Capital Market Summit and Expo (CMSE).

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version