Menu
in ,

BEI Luncurkan Layanan Data Pasar Modal untuk UMKM

Pajak.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan layanan data pasar modal untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) maupun perusahaan rintisan (startup). Layanan data pasar modal yang diluncurkan BEI ini dapat menjadi sumber informasi, referensi, dan alat yang dapat memberikan kemudahan dalam perumusan keputusan bisnis, trading, maupun analisis pasar.

Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, BEI memberikan potongan biaya lisensi data untuk beberapa produk tertentu, yakni sebesar 80 persen untuk perusahaan mikro, sebesar 60 persen untuk perusahaan kecil, dan 20 persen untuk perusahaan menengah.

Skema diskon itu berlaku untuk enam produk data, yaitu IDX Equity Real Time Summary, IDX Equity Real Time Indices, IDX-i Equity Real Time Summary, IDX-i Equity Real Time Indices, IDX Equity EOD Professional, dan IDX Equity EOD Indices.

“Layanan data ini diluncurkan karena ada permintaan dari UMKM. Di samping itu, BEI juga memahami bahwa pertumbuhan UMKM di Indonesia yang tergolong tinggi merupakan suatu kesempatan untuk bersinergi. Oleh kerena itu, BEI ingin memberikan akses yang lebih luas dan terjangkau, serta membantu pemerintah dalam membina UMKM mengembangkan bisnisnya,” jelas Yulianto dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.compada Kamis (16/9).

Secara simultan, BEI terus melakukan pemantauan sekaligus meninjau proses penerapan kebijakan ini selama kurun waktu satu tahun. BEI pun bakal menganalisis dampak serta manfaat yang diperoleh oleh UMKM atau startup.

“Layanan ini sebagai aksi nyata keberpihakan BEI terhadap industri UMKM di Indonesia, BEI merespons Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM,” sebut Yulianto.

Selain itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, di tengah pandemi, BEI bakal melakukan fund rising atau penggalangan dana yang terbesar sepanjang sejarah bursa. Hal ini ditopang oleh right issue PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Right issue merupakan hak memesan efek terlebih dahulu atau kerap disingkat HMETD.

“Saat ini right issue BBRI masih dalam tahap pelaksanaan dan apabila right issue yang direncanakan seluruhnya terserap pasar, maka total fundraised dari right issue BBRI sebesar Rp 95,9 triliun. Jumlah tersebut merupakan nilai fundraised terbesar sepanjang sejarah bursa,” jelas Nyoman.

BEI mencatat, hingga tanggal 14 September 2021, total realisasi fundraised yang berasal dari right issue seluruh perusahaan tercatat sebesar Rp 149,27 triliun.

“Saat ini masih terdapat 43 perusahaan tercatat yang berada dalam pipeline right issue bursa dengan estimasi fundraised sebesar Rp 23,24 triliun,” kata Nyoman.

Ia mengatakan, indikator pasar modal yang positif sangat dipengaruhi oleh rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) dan jumlah investor yang mengalami pertumbuhan di tahun 2021.

“Sentimen positif terkait perkembangan ekonomi global maupun domestik dari para pelaku pasar modal, serta dukungan dan komitmen dari regulator-regulator terkait, kami optimistis kegiatan IPO (initial public offering) di tahun depan akan lebih promising,” tambah Nyoman.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version