Menu
in ,

UMKM Berlabel SNI Akan Mudah Tembus Pasar Global

Pajak.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penerapan standar nasional Indonesia (SNI) merupakan kunci dalam pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia. UMKM yang berlabel SNI akan mudah menembus dan bersaing di pasar global.

“Tembusnya produk UMKM di pasar global merupakan salah satu cita-cita Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Gernas BBI, sebagai program pemerintah yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pendampingan UMKM. Oleh karena itu, penerapan SNI menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk menjawab tantangan dalam pengembangan sektor UMKM, yakni legitimasi atas kualitas produk UMKM,” kata Luhut dalam peluncuran Etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI secara daring, pada Selasa (30/11).

Dengan demikian, saat ini akselerasi penerapan SNI bersifat krusial karena dapat menjadi acuan standar bagi para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kreatifitasnya.

“Dalam waktu lebih dari satu tahun berjalannya program Gernas BBI, saya bertemu dengan pelaku UMKM di berbagai daerah dan melihat begitu banyak produk UMKM yang potensial. Saya yakin program pembinaan dan sertifikasi dari BSN (Badan Standardisasi Nasional) akan mampu membantu akselerasi pengembangan UMKM secara signifikan, terutama meningkatkan daya saing UMKM nasional untuk bisa menembus pasar global,” kata Luhut yang juga merupakan Ketua Tim Gernas BBI ini.

Selain SNI, salah satu kunci penting dalam penguatan UMKM adalah ketersediaan sarana dan prasarana promosi dan pemasaran. Luhut yakin, semakin gencar produk-produk UMKM dipromosikan, maka akan semakin besar pula peluang untuk dikenal lebih luas. Oleh sebab itu, pemerintah melalui kementerian/lembaga (K/L) telah berupaya menghelat beragam pameran atau acara yang dapat memasarkan produk UMKM.

“Saya berharap diluncurkannya etalase digital produk UMKM Ber-SNI pada hari ini akan berkontribusi pada peningkatan perhatian dan antusiasme untuk mendukung UMKM nasional,” ujarnya.

Ia juga menekankan, penguatan dan pengembangan sektor UMKM adalah perjuangan bersama. Artinya, kemajuan UMKM hanya akan dapat tercapai lewat kolaborasi antara K/L, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sektor swasta, asosiasi atau komunitas, dan pelaku UMKM.

Di kesempatan yang sama, Kepala BSN Kukuh S. Achmad menjelaskan, peluncuran program Etalase Digital Produk UMKM UMKM Ber-SNI ini merupakan ajang apresiasi kepada pelaku UMKM yang telah terbukti menjadi penyelamat ekonomi di tengah pandemi. Etalase ini akan hadir di platform yang tengah dikembangkan BSN.

“Melalui etalase digital ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh akses eksklusif terhadap produk asli Indonesia berkualitas yang telah dibuktikan melalui pemenuhan persyaratan SNI. Dengan etalase ini UMKM dapat mempromosikan produknya yang setiap waktu dapat diakses oleh calon pembeli dalam negeri maupun dari luar negeri,” kata Kukuh.

Di kesempatan ini BSN juga sekaligus menyerahkan surat persetujuan penggunaan label SNI kepada 52 UMKM dan sertifikat sistem manajemen di bidang pangan.

Kukuh juga mengapresiasi sinergi yang telah terjalin dengan para mitra BSN, antara lain kementerian koperasi dan UKM, kementerian BUMN, Bank Indonesia (BI), PT Pupuk Kaltim (Persero), PT Amarta karya, dan sebagainya.

“BSN berharap ke depannya akan semakin banyak pihak yang berkolaborasi dengan BSN dalam pendampingan penerapan SNI untuk UMKM,” ujarnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version