Menu
in ,

Telkom Gratiskan Akses Big Data BigBox bagi Startup

Pajak.com, Jakarta – PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) akan memberi layanan gratis big data BigBox kepada startup lokal, khususnya yang baru mulai berdiri. Hal itu dilakukan perseroan untuk mendukung pengembangan industri digital di tanah air.

Deputy EVP Digital Business Builder Telkom Komang Budi Aryasa menjelaskan, perseroan berencana membuka platform big data BigBox secara gratis untuk startup yang baru dibangun, sampai nantinya perusahaan rintisan itu mampu untuk membayar langganan. BigBox merupakan platform big data yang diinisiasi oleh Telkom sejak 2017 lalu.

“Kami punya rencana untuk memberikan versi gratis dari platform BigBox dan memberikan kredit bagi startup atau UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). Telkom akan memindahkan sebagian platform BigBox ke cloud, sehingga memungkinkan memberikan versi gratis. Harapannya, tahun ini kami akan finalisasi,” kata Komang dalam acara bertajuk Big Data, Winning Your Business with Modern End to End Big Data Platform, pada (9/1).

Platform big data merupakan salah satu bidang garapan baru Telkom yang memiliki visi untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka. Komang mengatakan, melalui BigBox, Telkom memberikan platform big data end-to-end dengan rangkaian layanan, mulai dari pengumpulan data acak, analisis real time, memberikan prediksi dan insight, hingga menyediakan aplikasi bagi pelanggannya. Saat ini layanan BigBox telah digunakan oleh sejumlah industri di tanah air, seperti otomatisasi pabrik PT Kimia Farma Tbk, hingga monitoring di sebuah perusahaan peternakan ayam.

“Big data sendiri dipandang sebagai cara yang tepat bagi perusahaan atau pemerintah untuk membuat keputusan berbasis data. Di Indonesia, menurut laporan pada 2020 lalu, market size platform big data diperkirakan mencapai 725 juta dollar AS pada 2025,” kata Komang.

Direktur Digital Business Telkom Muhammad Fajrin Rasyid menambahkan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Telkom bertanggung jawab untuk ikut memajukan Indonesia melalui digital telco utama bagi masyarakat.

“Kita juga memperluas data center yang diharapkan dapat menjadi salah satu next growth story Telkom sebagai provider di bidang data center. Kita sekarang dalam proses membangun platform-platform lain di bidang big data, IoT (internet of things), seperti digital advertising yang kita luncurkan baru-baru ini. Sehingga akan lebih banyak platform maupun aplikasi digital buatan Telkom yang membawa benefit, baik bagi perusahaan maupun masyarakat Indonesia,” kata Fajrin.

Selain itu, khusus untuk mendukung startup lokal, Telkom melalui anak usahanya, PT Telkomsel, telah menggelontorkan dana investasi sebesar 300 juta dollar AS kepada Gojek.

“Telkom sangat terbuka untuk berinteraksi apakah itu dalam bentuk investasi ataupun akuisisi terhadap startup yang dapat menghadirkan value added bagi Telkom. Dunia digital ini memiliki banyak ekosistem, Telkom juga merasa kita tidak bisa bekerja atau bergerak sendiri sehingga dalam mengakselerasi digital di Indonesia, kita perlu peran serta keterlibatan banyak pihak. Sebagai contoh, kalau kita melihat sistem-sistem yang Telkom kembangkan untuk membantu penanganan pandemi Covid-19, tentu kita memerlukan kerja sama pemerintah, seperti Kemenkes (Kementerian Kesehatan), Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi), bahkan Kemendikbud Ristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi),” kata Fajrin.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version