Menu
in ,

Teknologi “Graph” Akan Menjadi Tren di Dunia Digital

Pajak.com, Jakarta – Sebuah riset yang dilakukan perusahaan riset teknologi informasi Gartner melaporkan bahwa perkembangan inovasi dan teknologi digital di masa mendatang akan kian pesat, seiring dengan kemajuan itu pengelolaan data yang menjadi pilar dari dunia digital akan semakin intens, salah satu tren yang akan berkembang pesat di masa depan adalah graph technologies atau yang disebut teknologi graph. Teknologi ini akan menjadi tren dan peran kebutuhan dalam pengelolaan data.

Pada tahun 2025, tren implementasi teknologi graph di dunia digital diprediksi meningkat hingga 80 persen dibandingkan total utilisasi teknologi graph yang hingga tahun 2021 ini hanya sekitar 10 persen.

Prediksi ini sesuai dengan visi penyedia graph analytics terkemuka TigerGraph untuk terus berinovasi menyediakan platform layanan teknologi graph. Tren digitalisasi bukanlah jargon semata, melainkan sebuah kebutuhan vital bagi pelaku usaha untuk bisa semakin maju.

Instrumen analitik graph bisa menjadi solusi untuk meningkatkan intensitas manajemen data yang bisa memberikan output yang dibutuhkan oleh dunia usaha.

Vice President Product and Innovation TigerGraph Jay Yu menyatakan, graph database akan menjadi komponen analisis dan manajemen data yang penting dalam lanskap digitalisasi data tahun 2022. Jay Yu menyebut, ada empat alasan besar terhadap pentingnya graph database.

Pertama, graph menjadi solusi inovatif bagi perusahaan di berbagai sektor. Seiring dengan meningkatnya volume data yang dibuat dan direplikasi oleh perusahaan, teknologi graph yang terskala dengan baik mampu menjadi katalisator penghubung penting antar data yang berlimpah.

“Hasil graph pun akan terpusat pada core bisnis perusahaan pengguna. Graph juga memiliki keluwesan yang sangat baik sehingga bisa digunakan pelaku usaha multisektor mulai dari layanan keuangan dan kesehatan, hingga ritel dan manufaktur,” kata Jay Yu dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/21).

Sebab, teknologi graph dapat dengan cepat menyoroti, menemukan, dan memprediksi hubungan kompleks dalam data sehingga dapat menyajikan masukan yang berguna. Keandalan teknologi graph bisa mengungkap kemungkinan penipuan keuangan (fraud) ataupun membantu memecahkan permasalahan logistik dalam rantai pasok industri.

Kedua, graph akan semakin terintegrasi dengan machine learning dan artificial intelligence. Sepanjang tahun 2022, diprediksi akan ada lebih banyak perusahaan yang menerapkan graph analytics untuk mendukung penggunaan data analisis dan machine learning untuk memetakan problematika khusus seperti deteksi penipuan dan pencucian uang (money laundry), evaluasi dan resolusi bisnis, analisis konsumen customer 360, rekomendasi produk, infografik, keamanan siber, rantai pasok, internet of things, dan analisis jaringan.

Ketiga, Graph Query Language (GQL) segera distandardisasi. TigerGraph terus menggencarkan pengembangan graph database serta berkomitmen penuh menawarkan graph berskala petabyte atau petabita dalam dua tahun mendatang. TigerGraph saat ini sedang memfinalisasi standar LDBC-SNB Versi 100 Terabyte untuk bisa rampung tahun 2022. Tentunya, diperlukan standardisasi tersendiri bagi properti graph layaknya standardisasi digital yang sudah ada seperti SQL yaitu standar bahasa pemrograman untuk tabel.

Keempat, awareness terhadap graph data meningkat pesat. Di tahun-tahun mendatang, masyarakat akan menyaksikan adopsi yang cepat dan masif dari graph data science karena data dan pembelajaran data saling berkaitan dan berkembang. Hal itu menyebabkan adanya kebutuhan peningkatan hasil yang diharapkan dari machine learning konvensional tidak lagi hanya sebatas hasil yang umum.

Machine Learning dituntut untuk menghasilkan sebuah output data yang unik dan relevan di masing-masing sektor, seperti dalam industri kesehatan (untuk memberikan rekomendasi secara real-time), rantai pasokan industri (pemanfaatan analitik untuk pengambilan keputusan), dan layanan keuangan (untuk mendeteksi penipuan secara real-time). Karena itu masyarakat akan menyaksikan bukti nyata perpaduan distribusi graph database, analisis yang berkesinambungan, dan machine learning dalam waktu dekat.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version