Menu
in ,

Strategi BUMN Cetak 25 Unicorn Lokal

Pajak.com, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, pihaknya tengah menyusun langkah strategis untuk mencetak 25 unicorn lokal di beberapa tahun ke depan. Selain strategi pendanaan, Erick dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meluncurkan dukungan untuk pengembangan perusahaan rintisan (startup) karya anak bangsa di penghujung tahun 2021.

Sebelum itu, kita kenali terlebih dahulu perbedaan unicorn dan startup. Unicorn merupakan startup yang memiliki nilai valuasi sebesar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,1 triliun, seperti Gojek, Tokopedia, BukaLapak. Sementara startup adalah bisnis yang  masih berada pada fase pengembangan untuk menemukan pasar dan produk. Saat ini istilah startup lebih dikerucutkan lagi menjadi perusahaan yang mengacu pada bisnis berbasis teknologi.

“Jadi kalau kita lihat posisi perusahaan di Indonesia dari tahun ke tahun segitu-gitu saja. Sedangkan negara di dunia, termasuk Amerika, sekarang tumbuh perusahaan-perusahaan teknologi jadi besar. Bukan berdasarkan sumber daya alam saja. Nah, ini saya lihat harus ada terobosan dan strategi. Tentu dengan diskusi bersama Bapak Presiden yang ingin sekali generasi-generasi muda punya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, salah satunya unicorn,” kata Erick, pada (24/9).

Secara umum, ada dua strategi yang dilakukan kementerian BUMN untuk mencapai misi mencetak 25 unicorn lokal itu.

Pertama, memperkuat kerja sama antara perusahaan BUMN dan perusahaan rintisan. Hal ini menjadi bagian penting dalam pembangunan ekosistem transformasi dan digitalisasi.

“Belakangan kami banyak membentuk venture capital dan gencar berinvestasi pada startup. Telkomsel sudah investasi di 15 startup, BRI 15, Mandiri Capital 15, Telkom itu sudah 54. Bahkan sebagian (startup yang diinvestasikansudah jadi unicorn, salah satunya Bukalapak,” kata Erick.

Ia juga berikan kesempatan bagi PT Bank Negara Indonesia (persero) atau BNI untuk mulai berinvestasi ke startup, tetapi Erick membatasi di lima startup saja.

“Karena kebiasaan BUMN kalau diberikan banyak, semua ikut investasi. Nanti startup kebakaran semua,” tambahnya.

Kedua, kementerian BUMN bersama Presiden Jokowi akan meluncurkan progam besar untuk memantik mengembangan startup dalam negeri pada pekan kedua Desember 2021 mendatang.

“Nah, ini kan kita harus membuat sebuah gelombang besar baru, makanya kita bulan Desember minggu kedua, bersama Pak Presiden akan meluncurkan juga bagaimana kita terus mendorong generasi muda punya perusahaan menjadi unicorn baru. Setelah launching kita akan training 10 ribu startup agar berkelanjutan. Lalu undang 10 top investor,” kata Erick.

Pendiri Mahaka Grup ini optimistis, kendati Indonesia baru memiliki lima unicorn, tapi kita memiliki potensi yang besar untuk mempunyai jumlah unicorn yang banyak. Setidaknya, pemerintah menargetkan 25 unicorn untuk beberapa tahun ke depan. Ia menyebut, dalam waktu dekat startup Ruangguru juga akan segera menjadi unicorn.

“Suatu fakta menarik di Indonesia ketika bicara entrepreneurship persentasenya rendah, tapi ketika bicara jumlah startup malah menjadi nomor empat di dunia. Ini hal menarik. Startup kita punya potensi luar biasa, market besar dan mayoritas (pendiri startup) generasi muda,” kata Erick.

Bertumbuhnya startup di Indonesia juga akan memiliki efek berganda bagi pembangunan Indonesia, seperti membuka lapangan kerja yang sangat masif, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memastikan Indonesia terproteksi dengan digitalisasi.

“Jangan hanya kita menjadi market saja, tapi banyak entrepreneur Indonesia yang berdiri tegak. Kita mendukung mereka,” jelas Erick.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version