Menu
in ,

Program Startup Digital dan Digitalisasi UMKM di 2022

Program Startup Digital dan Digitalisasi UMKM di 2022

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus berupaya mendorong penguatan dan percepatan ekosistem ekonomi digital Indonesia dengan melanjutkan program Startup Digital dan Digitalisasi UMKM Indonesia di tahun 2022.

“Untuk memfasilitasi para startup, kementerian komunikasi dan informatika memiliki program komprehensif dimulai dari level pengenalan terhadap startup hingga business matchmaking,” kata Juru Bicara Kemkominfo Dedy Permadi dalam konferesi pers bertajuk Mendigitalkan Indonesia: Retropeksi Kominfo 2021 dan Outlook 2022, pada (31/12).

Ia mengelaborasi, level pengenalan bisnis hingga business matchmaking mencakup beberapa program. Pertama, Sekolah Beta yang memberikan literasi mengenai startup. Kedua, Gerakan 1.000 Startup Digital yang memfasilitasi inkubasi. Ketiga, Startup Studio ID yang memfasilitasi product market fit. Keempat, Hub.id yang memfasilitasi business matchmaking dan peluang investasi. Kelima, memperkuat program Indonesia Game Developer Exchanges atau IGDX yang memberikan mentorship kepada para pengembang game lokal.

Sementara, lewat program Digitalisasi UMKM, Kemkominfo menyiapkan pelaku usaha untuk dapat menjalankan aktivasi active selling. Ada pula pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang akan mendorong UMKM di 10 kawasan wisata prioritas.

“Peserta program telah mendapatkan pelatihan dan starter kit paket data, aplikasi agregator, aplikasi PoS (point of sales), serta learning manangement system,” tambah Dedy.

Menurutnya, kedua program prioritas Startup Digital dan Digitalisasi UMKM itu ditargetkan mampu menjangkau 100 ribu peserta di tahun 2022. Kemkominfo memetakan, sejumlah tantangan ekonomi digital Indonesia, meliputi sumber daya manusia, pembukaan aksas pasar pendaan yang terbatas, dan ekosistem infrastruktur logistik.

“Ini akan menjadi perhatian serius kementerian komunikasi dan informasi, sehingga kita bisa bersama-sama dengan ekosistem melakukan optimalisasi ekonomi digital di tahun yang akan datang,” kata Dedy.

Ia memastikan, program prioritas Kemkominfo diinisiasi dan diimplementasikan atas dasar potret pertumbuhan sektor informatika dan komunikasi, terutama di tengah tantangan dan kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Sektor infokom (informatika dan komunikasi) di Indonesia terus berbenah membangun sektor digital nasional. Dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional per kuartal yang cenderung fluktuatif, sektor informatika dan komunikasi secara konsisten tumbuh positif dan masih berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan pertumbuhan ekonomi global,” kata Dedy.

Kemenkominfo mencatat, pertumbuhan ekonomi sektor informasi dan komunikasi pada kuartal I-2021 sebesar 8,72 persen, kuartal II-2021 di angka 6,87 persen, dan kuartal III-2021 sebesar 5,51 persen.

“Sektor digital pun menjadi salah satu akselerator bagi sektor lain selama pandemi Covid-19 melalui beragam solusi sektoral, seperti e-health, edutech, fintech dan e-commerce,” kata Dedy.

Di sisi lain, ia menyebutkan, sepanjang 2021 Kemkominfo telah memblokir 564.285 konten negatif. Berdasarkan data Kemkominfo, beberapa konten negatif yang ditangani, antara lain berjenis pornografi, perjudian, pinjaman on-line, radikalisme digital, ekspoitasi seksual kepada anak, disinformasi, dan lain-lain.

“Konten-konten yang melanggar peraturan undang-undang di berbagai situs dan media sosial. Adapun persebaran konten negatif yang diidentifikasi berdasarkan platform ada di Twitter, Facebook, File Sharing, Google, YouTube, Telegram, dan TikTok,” kata Dedy.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version