Menu
in ,

Penularan Omicron Meningkat, Jokowi Imbau Prokes

Penularan Omicron Meningkat, Jokowi Imbau Prokes

Konpres Jokowi OMICRON

Pajak.com, Bogor – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap, kasus penularan COVID-19 varian Omicron akan terus meningkat. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, pasien yang sudah terkonfirmasi COVID-19 varian Omicron di Indonesia sampai tanggal 26 Januari 2022 berjumlah 1.988. Adapun jumlah kasus aktif COVID-19 mencapai 35.704 kasus aktif hingga 27 Januari 2022. Jokowi mengimbau seluruh masyarakat tidak panik, namun tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dan kurangi aktivitas yang tidak perlu.

“Saat ini kita menghadapi lonjakan kasus harian COVID-19, utamanya pada varian Omicron. Dan kenaikan ini diperkirakan masih akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan. Saya minta bapak, ibu, saudara-saudara sekalian tetap tenang, tidak panik, laksanakan selalu protokol kesehatan, kurangi aktivitas yang tidak perlu. Saya mengajak saudara-saudara sekalian menjaga kesehatan diri masing-masing sebaik-baiknya untuk meningkatkan imunitas,” kata Jokowi dalam konferensi pers virtual, (28/1).

Ia memastikan, Indonesia telah belajar dari lonjakan kasus varian Omicron yang sudah terjadi terlebih dahulu di berbagai negara, sehingga pemerintah sudah melakukan banyak persiapan untuk menghadapinya. Kemenkes menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Sehingga kapasitas tempat tidur secara nasional kini berjumlah 120 ribu–130 ribu.

“Perbaikan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan disesuaikan dengan karakter varian Omicron yang berbeda dengan sebelumnya dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Salah satunya melalui layanan telemedisinaplikasi layanan kesehatan,” kata Jokowi.

Kendati demikian, perlu dipahami bahwa tidak semua kasus COVID-19 Omicron membutuhkan layanan kesehatan secara langsung karena gejalanya tidak membahayakan. Terpenting meminimalkan kontak untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.

“Ketika hasil tes PCR (polymerase chain reaction) saudara positif, tanpa ada gejala, silakan melakukan isolasi mandiri di rumah selama lima hari. Bila ada gejala batuk, pilek, atau gejala demam, silakan gunakan layanan telemedisin atau ke puskesmas atau ke dokter terdekat. Dengan demikian, beban fasilitas kesehatan dari puskesmas sampai rumah sakit bisa berkurang. Ini penting agar fasilitas kesehatan kita dapat lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat, maupun pasien-pasien penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif,” jelas Jokowi.

Hal senada juga ditekankan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia meminta masyarakat mengetahui gejala COVID-19 Omicron agar bisa melakukan pencegahan. Di sisi lain, pemerintah akan mempercepat vaksinasi booster untuk masyarakat.

“Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi. Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi. Tapi kalau pun tertular Omicron, tidak usah panik, yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin. Jika ada gejala ringan, minum obat. Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG (orang tanpa gejala), atau asimtomatik, atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” kata Budi Gunadi.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version