Menu
in ,

BCA Salurkan Rp 400 M untuk Danai “Startup” Lokal

BCA Salurkan Rp 400 M untuk Danai “Startup” Lokal

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyalurkan modal sebesar Rp 400 miliar melalui anak perusahaannya, Central Capital Ventura, untuk mendanai berbagai perusahaan rintisan (startup) lokal di tahun 2022. Aksi korporasi ini dilakukan untuk mengembangkan portofolio BCA di sektor digital.

“Tahun ini kami sediakan dana Rp 400 miliar untuk memperbesar venture capital kita. Kita berikan wewenang kita ke bidang mana yang mereka akan masuk,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (27/1).

Ia mengungkapkan, Central Capital Ventura sebelumnya telah berinvestasi di 26 startup, antara lain ke OY!, Qoala, Airwallex, KlikACC, Akseleran, GPN, Wallex, Element, 6Estates, Bambu, Pomona, Silot, Julot, CeeSuite, Impact Credit Solutions (ICS), dan lainnya. Central Capital Ventura sudah menerima suntikan modal tambahan dari BCA sebesar Rp 200 miliar pada tahun 2019 dan senilai Rp 50 miliar di tahun 2020.

“Kita akan terus mencari startup-startup yang bagus dan yang nanti bisa cuan atau bisa kami take profit. Maka, kami betul-betul mencoba untuk mengembangkan Central Capital Ventura ini. Kami akan terus mencari startup bagus dan bisa big profit juga nantinya. Untuk industri game, kami berharap ada banyak game lokal yang go international, mengingat potensinya mencapai 2 miliar dollar AS atau Rp 28,9 triliun. Menariknya, Indonesia menempati peringkat 16 dunia soal pasar terbesar game,” kata Tjahja.

Keputusan BCA berinvestasi ke startup agaknya tepat, mengingat prospek di sektor ini kian gemilang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah startup lokal mencapai 2.100. Potensi ekonomi digital di Indonesia pun diproyeksi sekitar Rp 2 ribu triliun hingga tahun 2025. Beberapa startup karya anak bangsa telah menjadi unicorn dan melantai di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), ada Bukalapak dengan nilai kapitalisasi Rp 38,18 triliun per 20 Januari 2022. Di tahun 2022, beberapa startup atau unicorn yang bakal initial public offering (IPO), yakni GoTo (Gojek dan Tokopedia), Tiket.com, J&T Express, dan Kopi Kenangan.

Melihat hal itu, maka tidak heran investor, baik global maupun domestik berbondong-bondong menyuntikkan modal ke startup. Sebut saja investor asing, seperti SoftBank, Sequoia, Golden Gate Ventures (GGV), Alibaba.

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga melakukan hal senada, bahkan hingga mendirikan Merah Putih Fund. Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan komitmen awal pendanaan putaran pertama senilai 300 juta dollar AS dari lima modal ventura BUMN yaitu, Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, BRI Ventures, dan BNI VenturesMPF. Perkembangan terakhir, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) dipastikan bergabung dalam Merah Putih Fund yang akan diresmikan pada kuartal II-2022.

“Ini upaya positif supaya BUMN bisa mendorong dan memberikan semangat kepada startup lokal. Tentu ada peluang bagi BUMN untuk berinvestasi di startup global lainnya yang punya prospek bagus, namun dengan kebijakan ini menunjukkan ada keberpihakan BUMN pada startup lokal. Merah Putih Fund akan memfokuskan pendanaan kepada soonicorn (soon to be unicorn) atau startup yang belum menjadi unicorn,” jelas Erick.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version