in ,

Maluku Utara Cetak Rekor Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Dunia Berkat Hilirisasi per 2023

Maluku Utara Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
FOTO: IST

Maluku Utara Cetak Rekor Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Dunia Berkat Hilirisasi per 2023

Pajak.com, Ternate – Provinsi Maluku Utara mencetak sejarah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia pada 2023, berkat keberhasilan program hilirisasi di sektor pertambangan. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menyebutkan, program hilirisasi yang didorong oleh pemerintah berhasil mengubah Maluku Utara dari eksportir bahan mentah menjadi pusat produksi mineral olahan bernilai tambah.

“Manfaat dari hilirisasi ini, kami melihat bahwa Maluku Utara adalah contoh sukses program hilirisasi. Yang tadinya Maluku Utara ekspor bahan mentah dalam bentuk nikel ore, dengan adanya program hilirisasi kita menghasilkan dari nikel itu ada dua komponen, yang pertama itu adalah nikel, yang kedua kobalt,” ujar Yuliot saat acara peresmian BBM Satu Harga di Ternate, dikutip Pajak.com pada Kamis (31/10).

Baca Juga  OECD Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,2 Persen di 2025

Yuliot mengatakan, Presiden Prabowo Subianto dalam visi Asta Cita menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Ia memberi mandat khusus kepada Kabinet Merah Putih agar setiap kementerian yang terkait ikut menyukseskan program hilirisasi.

Berkat hilirisasi, Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 20,49 persen pada 2023, tertinggi di dunia. Capaian ini bahkan melanjutkan tren positif di tahun 2022 yang juga mencatat pertumbuhan lebih dari 22 persen.

Program hilirisasi di Maluku Utara juga menarik aliran investasi besar di bidang nikel dan kobalt yang penting bagi industri kendaraan listrik. “Kalau kita lihat aliran investasi hilirisasi untuk Maluku Utara pada Januari sampai dengan September 2024 ini, aliran investasi yang masuk dalam rangka hilirisasi di Maluku Utara lebih kurang sekitar Rp 55 triliiun, karena nikel dan kobalt ini diperlukan untuk ekosistem kendaraan listrik,” imbuhnya.

Baca Juga  Menteri Maman: Tidak Semua Pelaku UMKM Dapat Penghapusan Utang

Lebih lanjut, Yuliot menegaskan bahwa pemerintah tidak akan hanya berhenti pada program hilirisasi tahap pertama saja, melainkan akan ada hilirisasi tahap selanjutnya, yakni hilirisasi tahap kedua, ketiga, dan keempat. “Kami dari Kementerian ESDM juga sudah memetakan pohon industri untuk melakukan proses hilirisasi yang lebih dalam lagi hingga tahap keempat. Sehingga nilai tambah yang terjadi lebih besar,” pungkas Yuliot.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023, pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara ditopang oleh hilirisasi (industri pengolahan) yang mencapai angka 10,60 persen, disusul dengan pertambangan sebesar 7,97 persen. Kemudian diikuti sektor perdagangan sebesar 0,72 persen, sektor pertanian 0,62 persen, dan sektor lainnya sebesar 0,57 persen.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *