Menu
in ,

Menkeu dan Menkes G20 Berupaya Tangani Covid-19

Pajak.com, Italia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pertemuan menteri keuangan (menkeu) dan menteri kesehatan (menkes) Group of Twenty (G20) menghasilkan kesepakatan untuk berupaya mencegah dan menangani ancaman pandemi Covid-19 secara merata di seluruh dunia. Sebab saat ini negara maju mampu mencapai vaksinasi di atas 70 persen dari populasinya, sementara negara miskin masih mencapai 6 persen. Kesenjangan vaksinasi akan memperlambat penanganan pandemi di dunia. Di sisi lain, dunia telah kehilangan 12 triliun dollar AS dalam bentuk kontraksi ekonomi, kehilangan pekerjaan, kemiskinan, dan biaya fiskal.

“Menkeu dan Menkes G20 sepakat membentuk task force untuk menciptakan kekuatan dunia menangani pandemi Covid-19, mendukung kekuatan WHO (World Health Organization) dan mencari solusi pendanaan, baik untuk membantu negara-negara terutama negara miskin agar lebih siap dan lebih baik dalam sistem kesehatannya menghadapi ancaman pandemi, dana untuk penelitian virus, penemuan vaksin, serta produksi dan distribusi yang adil dan beradab,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.comsetelah mengikuti G20 Leaders’ Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Italia, pada (30/10).

Ia mengatakan, ancaman pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang tidak pandang bulu dan tanpa batas. Penyebaran varian delta yang cepat dan ancaman varian baru telah meningkatkan ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir. Pemulihan ekonomi dunia tergantung pada seberapa cepat menahan pandemi.

Dengan demikian, Indonesia memandang, kepemimpinan G20 menjadi bagian penting dalam mempromosikan aksi global yang terkoordinasi dengan baik, terutama untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman kesehatan di masa depan.

“Saya percaya setiap orang memiliki pandangan yang sama. Pandemi ini harus segera kita respons. Kita perlu memastikan ada cara untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman kesehatan di masa depan. Kita perlu memperkuat peran dan meningkatkan capaian WHO, dan kita perlu memastikan ketersediaan pembiayaan yang cukup untuk melakukan semua itu,” kata Sri Mulyani.

Tahun ini Indonesia akan melanjutkan estafet kepemimpinan dari Italia, menyampaikan dukungan pembentukan Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan (The G20 Joint Finance-Health Task Force) sebagai mekanisme kerja sama dalam menangani masalah yang berkaitan dengan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.

“Dalam mencapai tujuan itu, diperlukan kepastian ketersediaan sumber daya yang memadai, termasuk melalui peningkatan kapasitas pembiayaan Multilateral Development Bank (MDB) dan pengembangan fasilitas pembiayaan baru. Sebagai Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia siap untuk melanjutkan upaya ini, karena kami percaya bahwa sangat penting untuk memfasilitasi upaya global untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat,” jelas Sri Mulyani.

Ia mengatakan, Indonesia akan melanjutkan dukungan kebijakan anggaran yang mencakup tiga aspek penting, yaitu pertama, intervensi kesehatan untuk melindungi masyarakat dari Covid-19. Kedua, bantuan untuk melindungi rumah tangga dan bisnis dari kesulitan sebagai dampak pandemi. Ketiga, agenda reformasi struktural untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan menjaga trajectory pertumbuhan jangka panjang.

Indonesia siap melanjutkan komitmen G20 yang berupaya mengendalikan pandemi dengan target vaksinasi 40 persen dari total populasi global di akhir 2021 dan 70 persen di pertengahan 2022.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version