in ,

Luhut cs Bertemu Presiden Prabowo Bahas Sejumlah Isu Strategis Ekonomi

Luhut Bertemu Presiden Prabowo
FOTO: IST

Luhut cs Bertemu Presiden Prabowo Bahas Sejumlah Isu Strategis Ekonomi

Pajak.com, Jakarta – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bersama anggotanya bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/12). Pertemuan ini membahas berbagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional, mulai dari daya beli masyarakat hingga peningkatan efisiensi belanja negara dan daya saing investasi.

Luhut menyampaikan bahwa, ada sejumlah langkah konkret yang akan segera diambil adalah peluncuran e-katalog versi 6 pada bulan depan. E-katalog ini dirancang untuk mencakup 95 persen belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga mampu mengurangi inefisiensi belanja negara yang saat ini masih menjadi kendala.

Baca Juga  BCA Raih Penghargaan Gallup Global Customer Engagement untuk Keempat Kalinya Berturut-turut

“Jadi kombinasi-kombinasi tadi dengan digitalisasi semua data yang ada di pemerintahan dan kementerian dan institusi pemerintahan itu akan segera dilakukan, kemudian ujungnya nanti kepada government technology,” ujar Luhut, dikutip Pajak.com pada Minggu (8/12).

Luhut optimistis bahwa melalui digitalisasi pemerintahan, target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen secara bertahap dalam lima tahun ke depan dapat tercapai.

Dalam kesempatan yang sama, anggota DEN Muhammad Chatib Basri, menambahkan bahwa daya beli masyarakat kelas menengah menjadi salah satu isu utama yang dibahas. Ia juga menyoroti pentingnya keseimbangan kebijakan terkait upah minimum provinsi (UMP) agar daya beli masyarakat tetap terjaga tanpa mengorbankan daya saing industri.

Baca Juga  Catat Tanggalnya! Pemerintah Beri Diskon Belanja selama Ramadan

“Karena ini berkaitan juga dengan daya beli di satu sisi tetapi juga competitiveness dari industri di sisi lain,” jelas Chatib.

Sementara itu Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu, turut menjelaskan bahwa investasi berkualitas menjadi prioritas utama untuk memperkuat sektor manufaktur nasional. Ia menekankan pentingnya menarik investasi yang mampu memperbaiki rantai pasok dan mengatasi masalah struktural di sektor tersebut.

“Kita ingin menarik jenis investasi yang juga akan membawa istilahnya supply chain-nya ya, jadi pendalaman dari sektor manufaktur dan masalah struktural di dalam sektor manufaktur itu juga yang perlu kita atasi,” ujar Mari.

Pertemuan ini menunjukkan komitmen Prabowo untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui sinergi antara pemerintah dan DEN. Kombinasi langkah strategis dan konkret diharapkan mampu menjawab tantangan ekonomi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *