Menu
in ,

Kiat Mengatur THR Agar Tak Hanya Numpang Lewat

Pajak.com, Jakarta – Bagi pekerja, mendapat tunjangan hari raya (THR) merupakan suatu yang dinanti. Namun, penting pula bagi pekerja untuk mengaturnya dengan cermat dan bijak, sehingga THR tidak sekadar numpang lewat. Untuk itu, berikut kiat mengatur THR dari Financial Planner Nadia Harsya:

  1. Tulis prioritas kebutuhan utama

Penting bagi pekerja menulis kebutuhan prioritas utama rumah tangga, apalagi biasanya saat Ramadan pengeluaran jauh lebih banyak. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, pertama, harga barang yang meningkat menjelang Lebaran. Kedua, pengeluaran membengkak kerap datang dari keinginan untuk memilih menu berbuka atau sahur yang mewah dan berbeda dengan hari biasa. Ketiga, pengeluaran sosial selama bulan Ramadan cenderung meningkat karena harus menghadiri acara buka puasa bersama teman di restoran. Keempat, promo dan diskon di bulan Ramadan atau Lebaran membuat kocek pekerja kian cekak ketika tidak mampu menahan godaannya.

  1. Prioritaskan membayar utang 

Setelah menuliskan pengeluaran berbasis kebutuhan utama, penting juga bagi menerima THR memprioritaskan pembayaran utang, utamanya utang konsumtif. Sebab biasanya utang konsumtif cenderung memiliki bunga yang lebih besar. Contoh, utang konsumtif adalah kartu kredit atau paylater.

Setelah membayar tunggakan, hindari untuk membuat utang baru. Anda harus bijak dalam berutang, usahakan memilih utang untuk kegiatan produktif saja. Misalnya, utang untuk modal usaha atau demi mendukung kinerja Anda di kantor.  

  1. Coba mulai berinvestasi atau menabung

Mumpung mendapat uang tambahan melalui THR, pekerja bisa mencoba untuk mulai berinvestasi tanpa mengganggu bujet dari gaji. Namun, sebelum berinvestasi, Anda perlu memahami tujuan finansial pribadi terlebih dahulu. Sebab setelah memiliki tujuan finansial, Anda baru akan memahami profil risiko dari pelbagai instrumen investasi. Dengan demikian, Anda dapat lebih mudah untuk memulai langkah investasi dengan memilih produk yang sesuai. Pastikan juga produk investasi yang dipilih terdaftar secara resmi atau legal. Waspada investasi bodong.  

Bagi investor pemula, disarankan untuk mencoba produk investasi yang paling rendah risikonya dan mulailah dengan jumlah yang kecil dulu. Perlu ditekankan, bahwa keuntungan selalu beriringan dengan risiko. Oleh sebab itu, Anda harus berhati-hati dengan tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi tanpa risiko.

Adapun produk investasi yang direkomendasikan untuk investor pemula, antara lain deposito, logam mulia, surat berharga negara (SBN) ritel, reksa dana, dan saham. Bila belum ingin berinvestasi, Anda bisa menabung seperti biasa.

Nadia memberikan formula sederhana dalam membagi THR, yaitu investasi dan menabung minimal 10 persen, cicil atau bayar utang maksimal 30 persen, biaya hidup atau kebutuhan hari raya 40 persen—60 persen, kegiatan sosial minimal 2,5 persen, dan gaya hidup maksimal 20 persen.

Ia berharap, pengelolaan keuangan yang terencana dan bijaksana dapat dilakukan secara berkelanjutan—bukan hanya saat momentum hari raya saja. Jadikan itu sebagai gaya hidup. Sebab kedisiplinan mengatur keuangan merupakan kunci utama untuk mewujudkan kemerdekaan finansial di masa yang akan datang.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version