Menu
in ,

Jokowi Targetkan Sulsel Jadi Lumbung Pangan Nasional

Presiden Jokowi Targetkan Sulsel Jadi Lumbung Pangan Nasional

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Paselloreng dan Bendungan Gilireng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Jokowi menargetkan kehadiran dua bendungan ini dapat mendukung Sulsel untuk menjadi lumbung pangan nasional.

“Bendungan Paselloreng ini menelan biaya Rp 771 miliar dan sudah dilengkapi dengan Bendung Irigasi Gilireng yang akan sangat bermanfaat untuk mendukung Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai lumbung pangan nasional,” kata Jokowi dalam acara konferensi pers virtual, pada (9/9).

Ia menuturkan bahwa ketahanan pangan itu membutuhkan suplai air yang bisa dimiliki sebanyak-banyaknya dengan kehadiran bendungan. Dengan demikian, Jokowi optimistis, pembangunan bendungan dapat menjamin suplai air secara berkelanjutan dan peningkatan kualitas pertanian.

“Tahun ini akan dan sudah diselesaikan sampai Desember nanti 17 bendungan. Kita harapkan dengan bendungan-bendungan yang ada ini, sekali lagi, ketahanan pangan kita bisa kita perkuat dan kita tingkatkan,” kata Jokowi.

Ia menyebutkan, Bendungan Paselloreng dan Bendung Gilireng memiliki kapasitas tampung 138 juta meter persegi. Keduanya memiliki luas genangan 1.258 hektare dan mampu mengairi sawah seluas 8.500 hektare.

“Sehingga kita harapkan dengan suplai air yang ada akan meningkatkan frekuensi tanam yang mungkin 1, bisa jadi 2, atau 3, sehingga bisa meningkatkan produktivitas lahan dan kita harapkan meningkatkan kesejahteraan petani,” tambah Jokowi.

Dua hari yang lalu, Jokowi juga meresmikan Bendungan Bendo di Jawa Timur. Bendungan yang mulai dikerjakan pada Desember 2019 ini telah siap memasok air irigasi seluas 7.800 hektare di lahan pertanian di sekitar Ponorogo dan Madiun. Penyediaan air bakunya mencapai debit 370 liter per detik. Bendungan Bendo itu dapat mereduksi banjir dari 420 meter kubik per detik menjadi 290 meter per kubik.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menambahkan, bendungan itu berfungsi sebagai gudang air dari Sungai Keyang. Posisinya menyambung dengan empat bendung, yaitu Bendung Nyinden, Bendung Kori, Bendung Wirangan, dan Bendung Jati.

“Tiga bendung pertama berada di Ponorogo yang mengairi 3.300 hektare lahan. Lalu, Bendung Jati berada di Madiun yang mengairi lahan 4.500 hektare. Dengan adanya storage ini sudah langsung bisa dimanfaatkan untuk menyuplai bendung-bendung di bawahnya sehingga meningkatkan indeks petani dari 170 menjadi 260 per tahun,” kata Basuki.

Jokowi juga telah meresmikan Bendungan Way Sekampung, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Kapasitas tampungnya 68 juta meter kubik. Luas genangannya mencapai 800 hektare. Waduk ini memiliki multifungsi, sebagai irigasi, pembangkit listrik, dan pengendalian banjir. Secara spesifik, air bakunya mencapai 2,73 liter per detik dan dapat menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) berkapasitas 5,4 megawatt (MW).

“Bendungan Way Sekampung akan mengaliri 55 ribu hektare daerah irigasi dan 17.500 hektare daerah irigasi baru. Kehadiran bendungan ini berpotensi menambah areal tanam akibat perluasan irigasi. Harapannya dapat menaikkan indeks pertanaman dari rata-rata saat ini 1,67 menjadi 2,” jelas Basuki.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version