Ini 6 Tokoh Perempuan Kandidat Menteri Prabowo
Pajak.com, Jakarta – Ada 6 perempuan dari puluhan tokoh yang hadir di kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto selama dua hari lalu, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hingga pendiri Yayasan Waroeng Imaji Veronica Tan. Mereka digadang-gadang menjadi kandidat kuat menteri dan wakil menteri (wamen) pada kabinet pemerintahan Prabowo – Gibran Rakabuming Raka (2025 – 2029). Lalu, siapa lagi 4 perempuan yang menjadi kandidat menteri tersebut? Pajak.com telah merangkum profilnya untuk Anda.
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, kabinet pemerintahan Prabowo – Gibran akan memiliki banyak perempuan untuk menjadi menteri maupun wamen.
“Saya enggak hafal (jumlahnya) tapi agak banyak (menteri perempuan), dan wakil menteri lebih banyak,” ungkap Dasco kepada awak media, dikutip Pajak.com, (16/10).
Sementera itu, Prabowo mengungkapkan bahwa tokoh yang dipanggilnya menyatakan kesiapan untuk masuk dalam kabinet pemerintahan.
“Alhamdulillah, semuanya menyatakan sanggup. Sebenarnya mereka sudah menyatakan bersedia membantu saya,” ujar Prabowo.
6 Tokoh Perempuan Kandidat Menteri Prabowo
Berikut ini 6 tokoh Perempuan yang menjadi kandidat menteri di kabinet pemerintahan Prabowo – Gibran:
1. Sri Mulyani Indrawati
Usai menemui Prabowo, Sri Mulyani mengaku kembali diminta untuk menjadi menteri keuangan dalam kabinet Prabowo – Gibran.
“Kita diskusi cukup lama dan panjang selama ini dengan beliau (Prabowo) dan oleh karena itu pada saat pembentukan kabinet, beliau meminta saya untuk menjadi menteri keuangan kembali,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Sri Mulyani telah menjabat 3 periode sebagai menteri keuangan, yaitu pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2005-2008) dan Presiden Joko Widodo 2 periode (2016 – 2023). Ia pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik Asia 2006 oleh Emerging Markets Forum di Sidang Tahunan World Bank dan International Monetary Fund (IMF) di Singapura dan terpilih menjadi Best Minister in the World pada World Government Summit di Dubai.
Alumnus University of Illinois Urbana Champaign Amerika Serikat (AS) ini juga pernah menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2008-2010) dan Direktur Pelaksana World Bank (2010-2016).
2. Veronica Tan
Vero menyatakan kesiapannya untuk melayani masyarakat dengan menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Meski demikian, eks Istri Basuki Tjahja Purnama (Ahok) ini menyerahkan sepenuhnya sebagai hak prerogatif presiden.
“Saya baru dipanggil hari ini, saya baru dipanggil oleh Pak Teddy (ajudan Prabowo) untuk bertemu dengan pak presiden (terpilih). Semoga saya bisa melayani masyarakat untuk ke depannya. Bersama-sama kita membantu untuk anak-anak, saya bilang, ‘iya siap, Pak’. Tapi untuk semuanya saya masih menunggu pak presiden yang mengumumkan,” ungkap Vero.
Sepak terjang Vero di bidang pemberdayaan anak dilihat dari dedikasinya mendirikan Yayasan Waroeng Imaji. Yayasan ini memiliki tujuan untuk membina dan menyalurkan minat serta bakat anak-anak rusun Jakarta dalam bidang seni budaya, keterampilan, dan literasi. Yayasan Waroeng Imaji kerap menyelenggarakan berbagai kegiatan yang positif untuk anak-anak, terutama di bidang seni budaya, diantaranya seni suara, drama, seni musik, dan sebagainya.
Mengutip dari Instagram pribadinya (@veronicatan_official). Ia juga mengembangkan startup LoveCare, yaitu perusahaan teknologi yang melayani kebutuhan jasa profesional kesehatan, seperti perawat dan terapis. Selain itu, ibu 3 anak ini juga memiliki bisnis bernama Alpha Agro Indonesia yang menjual daging premium.
3. Widiyanti Putri Wardhana
Komisaris PT Teladan Prima Agro sejak 2021 ini juga turut dipanggil oleh Prabowo. Selain menjadi pebisnis, Widiyanti juga menjabat Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia (YJI) untuk periode 2018-2024. Istri dari konglomerat Wiwoho Basuki Tjokronegoro (pendiri Teladan Group) tersebut berperan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.
4. Meutya Hafid
Meutya merupakan mantan jurnalis televisi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Daerah (DPR). Ia diproyeksi akan menduduki posisi Menteri Komunikasi dan Informatika.
“Hari ini saya datang dan berdiskusi tentang tugas yang sudah menjadi bidang saya. Beliau mengajak untuk memperkuat tim beliau, di bidang saya pokoknya, masih terkait Komisi I DPR. saya mohon doa dukungannya karena tugasnya cukup berat. Nanti Pak Prabowo akan umumkan,” ungkap alumnus University of New South Wales ini.
5. Ribka Haluk
Ribka adalah Pj Gubernur Papua Tengah saat ini. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jayawijaya pada tahun (2011), Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir Provinsi Papua (2013), Kepala Dinas Sosial dan Pemukiman Provinsi Papua (2014), serta Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik. Ia disebut-sebut berpotensi mengisi posisi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) pada kabinet Prabowo – Gibran.
“Ini pertama kali saya ke Kertanegara. Beliau mengucapkan terima kasih karena bergabung dengan kabinet beliau untuk melakukan kerja-kerja yang ditugaskan kepada kami,” ungkap Ribka.
6. Arifatul Choiri Fauzi
Sekretaris Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) ini berperan sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Arifatul juga aktif menjadi anggota Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pada Oktober 2022, Arifatul intens mengkampenyekan pentingnya budaya tabayyun dalam memtigasi banjirnya hoaks di media sosial. Adapun dalam bahasa Arab, tabayyun berarti meneliti, menjelaskan, memahami, mencaritahu, atau memverifikasi.
Ia mengimbau agar umat menerapkan tabayun sebagai pembiasaan diri mengklarifikasi sebuah informasi dengan detail dan komperhensif.
“Pada era digital yang serba modern seperti sekarang ini biasanya kalau dapat info atau berita, yang bergerak itu memang tangan dahulu, jari dahulu. Jadi, kadang langsung emosi, share, komentar, atau balas tanpa dipikir terlebih dahulu dampaknya yang akan terjadi,” kata Arifatul.
Comments