Indosat Siap Tambah Lini Bisnis Baru, Bidik Pendapatan Rp1,18 T dari Layanan AI, IoT, dan Digital Analytics
Pajak.com, Jakarta – PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison) resmi mengumumkan rencana ekspansi besar-besaran ke sektor digital dengan menambahkan lini bisnis baru berbasis kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), serta layanan periklanan dan sistem pembayaran digital. Perusahaan menargetkan tambahan pendapatan hingga Rp1,18 triliun pada tahun pertama dari langkah ekspansi ini.
Rencana tersebut akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada 28 Mei 2025, sebagaimana diungkap dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Indosat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari kepatuhan terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 17/POJK.04/2020 tentang Perubahan Kegiatan Usaha.
“Melalui perubahan kegiatan usaha, perseroan akan memperluas segmen usaha yang telah dijalankan oleh perseroan selama ini yang nantinya perseroan akan mendapatkan tambahan pendapatan atas kegiatan usaha tersebut. Perseroan diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan industri telekomunikasi di Indonesia serta menjadi perusahaan yang mampu bersaing secara sehat dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggannya,” jelas Corporate Secretary Indosat Reski Damayanti dalam keterbukaan informasi tersebut, dikutip Pajak.com, Kamis (17/4).
Reski mengemukakan, Indosat berencana menambah kegiatan usaha baru yang mencakup antara lain jasa telekomunikasi untuk keperluan pertahanan dan keamanan, jasa jual kembali layanan telekomunikasi, pengembangan platform AI, desain dan konsultasi IoT, hingga layanan digital marketing dan riset pasar. Adapun beberapa produk unggulan yang akan diluncurkan meliputi Indosat Digital Analytics (iDA), sebuah platform analisis data yang dikembangkan bersama Google, serta iDA SHIELD, dashboard siap pakai untuk pengecekan MSISDN (Mobile Station International Subscriber Directory Number).
Produk ini dirancang untuk mendukung kebutuhan data perusahaan besar dan aparat penegak hukum. Indosat juga akan merambah teknologi berbasis AI dengan meluncurkan layanan seperti AI CCTV serta solusi smart building, smart mining, dan smart mobility, melalui kolaborasi dengan mitra strategis dan dukungan tim profesional internal.
Hingga akhir 2024, Indosat tercatat memiliki 4.097 karyawan, termasuk tenaga ahli bersertifikasi di bidang AI dan IoT. Perusahaan, lanjut Reski, memastikan bahwa sumber daya manusia yang tersedia cukup untuk mendukung operasional kegiatan usaha baru, tanpa memerlukan tambahan signifikan untuk sertifikasi tertentu.
Selain memperluas bisnis utama di sektor telekomunikasi dan teknologi informasi, Indosat juga akan berfokus pada perlindungan kekayaan intelektual, terutama untuk produk dan layanan digital seperti Market Insight, Location Optimizer, dan antarmuka SHIELD. Inovasi tersebut akan memiliki elemen pembeda yang mencerminkan kontribusi dan kepemilikan penuh dari perusahaan.
Dari sisi finansial, ekspansi ini diproyeksikan memberikan nilai tambah yang signifikan. Pendapatan pada tahun pertama ditargetkan mencapai Rp1,18 triliun dengan proyeksi pertumbuhan tahunan rata-rata 5 persen dan margin laba kotor sebesar 33 persen. Sementara imbal hasil atas investasi (ROI) diperkirakan mencapai 19,03 persen pada akhir periode proyeksi dan rata-rata 30,08 persen.
Berdasarkan proyeksi keuangan tersebut, perubahan kegiatan usaha akan meningkatkan skala usaha perseroan serta memberikan adanya penambahan pendapatan selama masa proyeksi sebesar 11,98 persen dibandingkan dengan besaran total pendapatan di tahun 2024,” jelas Reski.
Reski menyebut, pemanggilan resmi untuk RUPS akan dilakukan pada 29 April 2025. Rapat akan diselenggarakan secara hybrid, yakni daring dan fisik, di Gedung Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta.
“Dalam hal rencana perubahan kegiatan usaha tidak memperoleh persetujuan RUPS, maka rencana perubahan kegiatan usaha dapat dimintakan persetujuan RUPS kembali paling singkat 12 bulan setelah pelaksanaan RUPS yang tidak menyetujui perubahan kegiatan usaha tersebut,” tutup Reski.
Comments