IMF Pangkas Proyeksi Dunia, Indonesia Tetap Targetkan Pertumbuhan Dekati 5 Persen
Pajak.com, Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2025 dan 2026. Meski turut terdampak, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Indonesia tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi mendekati 5 persen pada 2025.
Dalam laporan terbarunya, IMF memproyeksikan ekonomi dunia hanya akan tumbuh 2,8 persen pada 2025 dan 3,0 persen pada 2026, turun masing-masing 0,5 dan 0,3 percentage point dari prediksi awal sebelum memuncaknya perang tarif.
“Dari perspektif forward looking, seluruh dunia mengalami revisi ke bawah untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dan 2026,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-18 dengan agenda Penyampaian Pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN Tahun Anggaran 2026, pada Selasa (20/5/25).
Menurutnya, negara-negara dengan ketergantungan ekspor tinggi ke Amerika Serikat (AS) menjadi yang paling terpukul. Proyeksi pertumbuhan Meksiko dipangkas 1,7 persen, Thailand 1,1 persen, Vietnam 0,9 persen, dan Filipina 0,6 persen.
Sementara itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 dan 2026 dikoreksi turun sebesar 0,4 persen, menjadi 4,7 persen. Meski demikian, penurunan ini lebih kecil dibanding negara-negara peers. Pemerintah tetap berkomitmen menjaga laju pertumbuhan mendekati angka 5 persen melalui reformasi struktural dan kebijakan yang terukur.
“Pemerintah dengan berbagai mitigasi risiko dan reformasi penyederhanaan regulasi, serta mendorong investasi berupaya agar perekonomian Indonesia tetap dapat tumbuh mendekati 5 persen tahun ini,” jelasnya.
Sri Mulyani menjelaskan, langkah konkret yang diambil mencakup perbaikan iklim investasi, deregulasi sektor perdagangan, dan pemanfaatan instrumen fiskal untuk melindungi masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah juga terus menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar tetap sehat dan kredibel sebagai fondasi utama pertumbuhan berkelanjutan.
Perbaikan di sisi produksi dan diplomasi perdagangan juga terus dilakukan untuk memastikan Indonesia tetap tangguh menghadapi tekanan global. Dengan strategi yang terarah, Indonesia diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian dunia.
“Semua ikhtiar ini tentunya dijalankan dengan menjaga APBN tetap sehat, kredibel, dan efektif dalam menjalankan misi pembangunan,” jelasnya.
Comments